Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Jangan Lagi Terjebak Budaya Korup

Kompas.com - 31/07/2012, 10:17 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom pertanian Indonesia menilai status Bulog sebagai perum tidak cukup kuat untuk menerima tugas tambahan mengelola lima komoditas pangan utama yang bersifat strategis, yakni beras, jagung, kedelai, gula, dan minyak goreng.

Budaya birokratis Bulog juga masih kuat. Dikhawatirkan Bulog tidak akan mampu menerima tugas tambahan tersebut. Karena itu, sumber daya manusia (SDM) Bulog harus ditingkatkan.

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Rudi Wibowo, Selasa (31/7/2012) di Jakarta, mengatakan, status Bulog sebagai perum tidak cukup kuat untuk mengelola tambahan komoditas.

Di sisi lain, upaya mengembalikan status Bulog dalam bentuk lembaga pemerintah nondepartemen (LPND) dinilai akan membangkitkan budaya korup Bulog yang dulu marak.

Dengan status sebagai LPND, perlu ada keistimewaan khusus bagi Bulog, seperti dalam pengelolaan anggaran. Pada zaman Orde Baru, ada dana nonbudgeter.

Budaya kerja SDM Bulog juga harus ditingkatkan. Selama ini Bulog nyaman dalam tugas sebagai penyalur dan menjalankan tugas-tugas PSO pemerintah, dalam distribusi serta pengadaan raskin dan stok pangan nasional. Unit bisnis Bulog sendiri belum berjalan sesuai harapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com