Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Kembangkan Infrastruktur BBG

Kompas.com - 01/08/2012, 23:15 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com --- PT Pertamina (Persero) akan mengembangkan infrastruktur penyediaan bahan bakar gas sebagai bagian dari program konversi bahan bakar minyak ke BBG.Untuk itu pemerintah akan menggulirkan dana sekitar Rp 2,1 triliun yang bersumber dari APBN.Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir, Rabu (1/8), di Jakarta, Pertamina siap menyukseskan program konversi BBM ke gas alam pada transportasi jalan yang akan mulai digencarkan pada tahun ini.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2012 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga BBG Untuk Transportasi Jalan, pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk menyediakan dan mendistribusikan BBG jenis CNG atau compressed natural gas.

Dengan ketetapan ini, Pertamina siap menyukseskan program konversi BBM ke BBG untuk transportasi jalan yang akan digencarkan mulai tahun ini.

"Sejalan dengan Perpres, program konversi BBM ke BBG untuk transportasi jalan harus mulai berjalan tahun ini. Untuk itu, kami mempersiapkannya sebaik mungkin dengan penyediaan infrastruktur yang diperlukan untuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik," kata Ali Mundakir.

Pertamina mulai tahun ini juga akan membangun sebanyak 5 mother station, 9 stasiun cabang (daughter station), 14 SPBG online dengan pipa gas berikut revitalisasi 6 SPBG yang sudah ada, serta 5 mobile refueling station, dan infrastruktur lain.

Pemerintah akan menggulirkan dana sekitar Rp2,1 triliun yang bersumber dari APBN untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

"Sampai akhir tahun, Pertamina akan menyelesaikan pembangunan 4 SPBG online baik dari dana sendiri maupun APBN, berlokasi di DKI Jakarta," ujarnya.

Selain itu, PT Pertamina Gas (Pertagas, anak perusahaan Pertamina) akan menuntaskan satu proyek percontohakn infrastruktur (mother daughter system) di Bitung, Bekasi.

Adapun komitmen pasokan gas yang dibutuhkan untuk program ini telah diperoleh dari lapangan-lapangan Pertamina Hulu Energi, Pertamina EP dan pemasok lainnya.

Pada tahap awal, program ini akan diterapkan untuk angkutan umum, di mana pemerintah telah menganggarkan dana untuk pengadaan alat konverter bagi kendaraan sasaran program konversi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com