Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Garuda Naik

Kompas.com - 02/08/2012, 03:30 WIB

Jakarta, Kompas - PT Garuda Indonesia (persero), yang tidak hanya menerbangkan pesawat tetapi juga merawat pesawat, meraih pendapatan usaha sebesar 1,512 miliar dollar AS pada semester I-2012. Pendapatan itu naik 17,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Garuda juga membukukan laba usaha 10,8 juta dollar AS atau Rp 102,6 miliar.

”Laba usaha pada semester I-2012 naik 131 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, ketika Garuda rugi 34,8 juta dollar AS,” ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, Rabu (1/8), di Jakarta.

Pada semester I-2012, Garuda mengangkut 9,61 juta penumpang atau meningkat 22,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kapasitas produksi (available seat kilometers/ASK) juga meningkat 13,9 persen menjadi 17,78 miliar dari 15,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pada semester I-2012, Garuda Indonesia berhasil meningkatkan penguasaan pasar di domestik menjadi 27,6 persen, periode sama tahun sebelumnya 26,5 persen. Penguasaan pasar internasional meningkat menjadi 24 persen, dari 23,2 persen pada periode sama tahun lalu.

Untuk penerbangan domestik, Garuda kini masih kalah dari Lion Air. Di pasar internasional Garuda masih kalah dengan Indonesia AirAsia yang menguasai 41 persen pasar penerbangan internasional.

Tahun ini Garuda akan menerima 21 pesawat baru sehingga penguasaan pasar dapat lebih besar. Pesawat yang akan diterima terdiri dari empat unit Boeing 737-800NG, dua unit Airbus 330-200, 10 unit A320 untuk Citilink, dan lima unit sub-100 Bombardier CRJ1000 NextGen.

Dari 21 pesawat tersebut, Garuda telah menerima kedatangan 10 pesawat yang terdiri dari empat unit Boeing 737-800 NG, satu unit Airbus A330-200, dan lima unit Airbus A320. ”Dengan kedatangan pesawat baru, tahun 2012 Garuda Indonesia akan mengoperasikan 105 pesawat dengan usia rata-rata 5,8 tahun,” kata Emirsyah.

Untuk mendanai penambahan pesawat, Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Handrito Hardjono mengatakan, maskapai tersebut akan mencairkan dana pinjaman dari sindikasi perbankan dengan total nilai 200 juta dollar AS atau Rp 1,8 triliun. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com