Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Transaksi Berjalan Sulit Diselesaikan

Kompas.com - 17/08/2012, 10:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa defisit transaksi berjalan bukanlah hal mudah untuk diselesaikan. Bahkan penyelesaiannya bisa memakan waktu 1-2 tahun.

Gubernur BI Darmin Nasution menjelaskan defisit transaksi berjalan disebabkan karena struktur industri di Indonesia selalu tergantung dengan bahan baku impor. "Sampai akhir tahun kita akan terus defisit. Defisit transaksi berjalan itu bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan. Itu berhubungan dengan dengan struktur industri kita yang lemah dalam menghasilkan barang modal. Jadi jangan sampai membayangkan itu akan selesai dalam waktu 1-2 tahun," kata Darmin selepas mengikuti Rapat Nota Keuangan Presiden di Gedung DPR MPR Jakarta, Kamis malam (16/8/2012).

BI memperkirakan neraca transaksi berjalan hingga akhir tahun akan terus mengalami defisit. Hingga akhir kuartal II-2012 lalu, rasio defisit transaksi berjalan mencapai 3,1 persen dari PDB. Namun Darmin yakin rasio defisit transaksi berjalan (current account) hingga akhir tahun ini akan turun menjadi 2,2 persen.

Berdasarkan data BI, defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2012 melebar menjadi 6,9 miliar dollar AS (3,1 persen dari PDB). Angka ini lebih tinggi daripada defisit pada kuartal I-2012 yang sebesar 3,2 miliar dollar AS.  

Meski akan terus mengalami defisit, Darmin meyakinkan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi masalah jika besarannya tidak terlalu besar. Hal itu masih bisa diatasi dengan peningkatan penanaman modal asing (foreign direct investment/FDI). "Tapi kalau kamu bertanya targetnya jadi berapa di akhir tahun, saya harus melihat catatan saya," elaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com