Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 7.000 Daging Impor Tambahan Akan Masuk

Kompas.com - 03/09/2012, 18:39 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

  

JAKARTA, KOMPAS.com-Terkait dengan pasokan daging, pemerintah telah menyetujui tambahan kuota impor sebanyak 7.000 ton daging beku untuk semester II tahun ini. "Kuota tambahan tersebut kemungkinan mulai datang pada bulan ini. Diharapan industri tidak lagi kekurangan pasokan daging," kata Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Senin (3/9/2012).

Tahun ini pemerintah menetapkan kuota impor daging sapi beku sebanyak 34.000 ton yang dibagi menjadi 20.400 ton pada semester I/2012 dan 13.600 ton pada semester II/2012. Namun, jatah semester II digeser ke semester I sebanyak 5.300 ton sehingga sisa kuota semester II hanya 8.300 ton .

Data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyebutkan, kebutuhan daging sapi beku bagi industri pengolahan daging mencapai 10.500-11.000 ton per semester. Namun, pada paruh kedua tahun ini, kuota impor daging sapi beku hanya tersisa 8.300 ton.

Tambahan impor daging berasal dari rekomendasi Kementerian Perindustrian. Mereka merekomendasikan impor daging jenis CL 85 sebanyak 7.000 ton kepada industri pengolahan. Penambahan impor daging itu hanya untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan, bukan untuk dijual di pasar.

Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI), Satria Hamid mengatakan, terjadi penurunan pasokan daging sebanyak 20-30 persen. Kondisi itu memberatkan industri ritel. Kemungkinan ini merupakan dampak kebijakan pemerintah dalam membatasi impor daging, katanya.      

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com