Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perkenalkan Pawang Geni di Jakarta

Kompas.com - 09/09/2012, 16:46 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demi mengatasi kebakaran yang sering terjadi di Jakarta, Joko Widodo memperkenalkan alat pemadam kebakaran karya warga Solo. Alat pemadam kebakaran awal yang bisa dipindah-pindah itu lebih dikenal dengan pawang geni.

"Jadi pawang geni ini alat yang tepat guna. Kalau pemadam kebakaran kan besar-besar, kalau bergerak di Jakarta dari satu tempat ke tempat lain pasti dicegat macet. Begitu juga sepeda motor, apinya terlanjur gede, rumahnya hilang," kata Wali Kota Solo yang kini menjadi calon gubernur DKI Jakarta tersebut.

Peluncuran alat ringkas pemadam kebakaran itu dilakukan di Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (9/9/2012) sore. Jokowi mengatakan, alat ini dapat memudahkan masyarakat jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Pawang geni bisa menjadi alat bantu pertama jika terjadi kebakaran.

"Kalau ada kebakaran, ini pertolongan pertama kebakaran, sehingga ditaruh di tempat rawan kebakaran. Yang mengoperasikan masyarakat," kata Jokowi.

Selain itu, kata Jokowi, perawatan pawang geni pun mudah dan tidak membutuhkan biaya besar. Untuk sekarang, pawang geni baru dipakai sebagai percobaan dan dititipkan kepada masyarakat. Harganya per unitnya Rp 10,3 juta. "Kalau motor itu kan Rp 30 juta, tapi kan dihargainya Rp 260 juta. Nah, beli pawang geni bisa dapat 26 unit," ujar Jokowi. Harga sepeda motor atau fire motor dan alat pendukungnya senilai Rp 260 juta per unit itu digunakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta dan pernah dicoba oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Penemu pawang geni, Sri Utomo, mengatakan, produk pawang geni yang ada saat ini merupakan alat induk. Akan ada aksesorinya dalam satu unit. Aksesori itu berupa cadangan air drum dan ada rodanya sehingga warga dapat memiliki tangki cadangan air. Utomo mengatakan, setiap tangki berisi 200 liter air sehingga satu unit pawang geni sudah bisa menyediakan 400 liter air. Jumlah air tersebut dianggap sudah lebih dari cukup untuk menangani kebakaran pada awal kejadian.

Kelebihan lain dari pawang geni adalah ukurannya yang lebih kecil dan lebih simpel. Pawang geni memiliki lebar 80 cm, panjang 130, dan tinggi 130 cm. Ukuran ini bisa masuk ke gang-gang sempit, seperti di pemukiman ramai penduduk. Alat ini minimal dapat dioperasikan oleh 3 orang. Sampai saat ini, pawang geni baru dititipkan di daerah Manggarai. Alat ini terdiri dari dua bentuk, pompa dan diesel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com