Jakarta, Kompas -
Direktur Strategi dan Keuangan PT Bank Mandiri Tbk Pahala N Mansury memaparkan, peluang investasi di Indonesia dipaparkan dalam acara yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan pada 17-18 September mendatang.
”Bagi Bank Mandiri, kami berharap bisa mempromosikan diri sehingga dikenal secara internasional,” kata Pahala dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (10/9).
Saat ini, 60-70 persen pemegang saham Bank Mandiri adalah investor asing, sedangkan 30-40 persen sisanya adalah investor domestik.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebutkan, pertumbuhan investasi Indonesia per semester I-2012 sebesar 28,1 persen. Realisasi investasi semester I-2012 mencapai Rp 148,1 triliun atau 52 persen dari target investasi tahun 2012 yang sebesar Rp 283,5 triliun.
Investasi dalam negeri menyumbang Rp 40,5 triliun, sedangkan investasi luar negeri sebesar Rp 107,6 triliun. Pada semester I-2011, realisasi investasi mencapai Rp 115,6 triliun.
Pahala menambahkan, forum ini diharapkan dapat turut menjaga momen investasi di Indonesia. Selain itu, membangun kepercayaan investor terhadap pasar modal di Indonesia. Apalagi, selama ini investor masih lebih banyak terjun pada pemilikan saham dan obligasi pemerintah. Padahal, obligasi korporasi juga masih sangat potensial untuk dikembangkan.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menambahkan, forum tersebut tidak hanya menghadirkan regulator dan pelaku bisnis. Pandangan obyektif juga akan ditampilkan, antara lain dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Kemarin, Pahala juga menjelaskan rencana Mandiri Group masuk ke Singapura melalui PT Mandiri Manajemen Investasi dan Mandiri Sekuritas.
Mandiri Investasi berupa anak cabang, sedangkan Mandiri Sekuritas bisa diizinkan menawarkan produk di Singapura.