Spekulasi Stimulus Bisa Angkat Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah diperkirakan terjaga di kisaran Rp 9.570-Rp 9.590 per dollar AS, Selasa (11/9/2012). Spekulasi tentang stimulus baru di Amerika Serikat bisa menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek.

Nilai tukar rupiah ditutup menguat di Rp 9.578 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) pada perdagangan kemarin. Sementara bursa Asia sebagian besar masih melanjutkan penguatan, termasuk bursa Indonesia (IHSG). IHSG menguat 0,41 persen menjadi 4.160,66.

Keputusan Bank Sentral Eropa untuk membeli obligasi di Italia dan Spanyol pekan lalu juga membawa harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah juga masih naik. Harga Brent menjadi 114,69 dollar AS per barrel (+0,47 persen), sedangkan jenis WTI naik menjadi 96,54 dollar AS per barrel (+0,12 persen).

Sentimen pasar global kembali melemah pada perdagangan semalam. Menurut ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, investor kembali mengkhawatirkan Yunani yang tidak memenuhi target di tengah harapan pengumuman stimulus baru di AS oleh The Fed pada pertemuan FOMC 12-13 September.

"Pasar Asia kemungkinan masih akan variatif. Untuk rupiah kami perkirakan relatif stabil pada kisaran Rp 9.570-Rp 9.590 per dollar AS hari ini," kata Lana.