Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Stimulus, Wall Street Menguat

Kompas.com - 12/09/2012, 07:31 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebagian besar saham di Wall Street naik pada Selasa (11/9/2012) waktu setempat, (Rabu pagi WIB), terangkat data ekonomi positif dan harapan bahwa pertemuan Federal Reserve akan memberikan stimulus ekonomi serta keputusan penting pengadilan Jerman akan mengurangi gejolak zona euro.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir pada 13.323,36, naik 69,07 poin (0,52 persen). Indeks saham S&P 500 naik 4,48 poin (0,31 persen) menjadi 1.433,56, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq hanya naik tipis 0,51 poin (0,02 persen) menjadi 3.104,53.
    
"Pedagang mendapat kabar baik dari sisi ekonomi domestik, karena defisit perdagangan datang lebih kecil dari yang diperkirakan, sementara usaha kecil optimis meningkat pada Agustus," kata analis Charles Schwab & Co.

"Namun, sentimen dikendalikan oleh antisipasi putusan penting Jerman besok tentang dana talangan (bailout) zona euro permanen dan keputusan kebijakan moneter pada Kamis," tambahnya.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) the Fed membuka pertemuan dua hari pada Rabu, di tengah harapan pihaknya akan mengambil beberapa tindakan segar untuk membantu perekonomian.

Sementara Citigroup dan Morgan Stanley meluncurkan sebuah kesepakatan untuk Morgan Stanley membeli 14 persen saham Citi dalam usaha patungan broker mereka, Morgan Stanley Smith Barney Holdings, senilai 13,5 miliar dollar AS.

Citigroup dalam sebuah laporannya kepada regulator mengatakan, pihaknya akan mengambil biaya  setelah pajak kuartal ketiga sebesar 2,9 miliar dollar AS pada kesepakatan itu, saham Citi melonjak 2,6 persen. Adapun Morgan Stanley naik 3,9 persen.

Pada 30-saham Dow, Bank of America memimpin pencetak keuntungan, naik kuat 5,2 persen dan raksasa asuransi Travelers Companies melonjak 2,5 persen.

Sementara Kraft Foods menjadi pencetak penurunan terbesar dalam kelompok saham unggulan (blue-chip), dengan  jatuh 1,1 persen. Apple, yang jatuh 2,6 persen sangat membebani pasar pada Senin, tergelincir 0,3 persen menjelang pengumuman iPhone populer generasi berikutnya pada Rabu.

McDonald turun 0,1 persen, membalikkan keuntungan sebelumnya, setelah melaporkan kenaikan penjualan global  3,7 persen pada Agustus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com