Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Mega Skandal Perbankan Abad 21

Kompas.com - 16/09/2012, 08:47 WIB

KOMPAS.com - Saat krisis mengancam kekuatan perbankan, ujian tak terduga malah menggemparkan institusi keuangan dunia. Sejumlah skandal besar terkuak dan rupanya sudah melanda sistem perbankan global secara bertahun-tahun.

Sejumlah bank bertaraf internasional dan dianggap cukup tahan dari guncangan krisis malah tercoreng oleh kelakuan sejumlah bankir nekat. Mereka diduga berkomitmen bersama untuk melakukan pelanggaran. Mulai dari penetapan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) di London interbank offered rate (Libor) hingga keterlibatan atas kasus pencucian uang di sejumlah negara yang di black list dari sistem perbankan. Pelanggaran-pelanggaran juga tak hanya terjadi di Eropa dan Amerika Serikat (AS), melainkan di Asia.

Berikut beberapa skandal tersebut. Siapa yang dituduh oleh siapa, atas apa yang dilakukan.

1. Skandal Libor

Mengejutkan! Barclays, bank besar yang sudah memiliki jaringan di banyak negara mengaku telah memanipulasi suku bunga Libor atau bunga pinjaman yang diberikan oleh suatu bank ke bank lainnya. Enam bank dicurigai bersekongkol dan memanipulasi percobaan yang sama.

Meski peristiwa besar ini berpusat di London, otoritas keuangan Amerika Serikat (AS) juga terlibat dalam penyelidikan. Berikut dijelaskan, siapa yang melakukan investigasi dan pengawasan.

1. Attorney general of New York, AS

Progres dan keterlibatan: Tujuh bank telah memenuhi panggilan pengadilan. Mereka adalah HSBC, Royal Bank of Scotland, Barclays, Citigroup, Deutsche Bank, JPMorgan, UBS. Sanksi: Tengah diproses

2. Attorney general of Connecticut, AS

Progres dan keterlibatan: Tujuh bank telah memenuhi panggilan pengadilan. Mereka adalah HSBC, Royal Bank of Scotland, Barclays, Citigroup, Deutsche Bank, JPMorgan, UBS. Sanksi: Tengah diproses.

3. Commodity Futures Trading Commission (CFTC)

Progres dan keterlibatan: Dikenakan denda sebesar 200 juta dollar AS di Barclays. Sanksi: Barclays harus membayar penalti senilai 128,5 juta pound atau setara dengan 200 juta dollar AS.

4. Department of Justice, AS

Progres dan keterlibatan: membantu investigasi CFTC di Barclays. Sanksi: Barclays harus membayar penalti senilai 103 pound juta atau setara dengan 160 juta dollar AS.

5. Serious Fraud Office, Inggris

Progres dan keterlibatan: Meluncurkan penyelidikan kriminal atas skandal Libor yang lebih luas. Sanksi: Masih dalam proses.

6. Financial Services Authority, Inggris

Progres dan keterlibatan: Ditugaskan oleh pemerintah dengan meninjau bagaimana Libor diatur. Sanksi : Barclays harus membayar 59,5 juta pound atau setara dengan 93 juta dollar AS.

2. Skandal pencucian uang

Bank asal Inggris yang fokus mengembangkan bisnis di Asia yakni Standard Chartered (Stanchart), terbukti melakukan pelanggaran. Regulator New York menemukan sejumlah transaksi ilegal yang berasal dari Iran. Negara penghasil minyak tersebut masuk dalam black list Amerika di mana sejumlah bank dilarang menampung transaksi penjualan minyak dari negeri yang diduga mengembangkan senjata nuklir.

The New York state Department of Financial Services (DFS) memaparkan, bank setidaknya telah melakukan pencucian uang sebanyak 250 miliar dollar AS dalam kurun lebih dari satu dekade.

Tak hanya Stanchart, HSBC juga dituduh melakukan hal yang sama oleh senat AS. Entah terdesak karena sumber pemasukan secara legal tergencet krisis, atau memang mental para bankir yang nekat menerobos aturan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com