Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Hutama Karya Bangun Jalan Tol

Kompas.com - 22/09/2012, 02:44 WIB

Jakarta, Kompas - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memutuskan untuk mengubah PT Hutama Karya (Persero) dari perusahaan jasa konstruksi menjadi perusahaan yang fokus ke pembangunan dan operator jalan tol.

Banyaknya rencana jalan tol yang belum direalisasikan menjadi alasan pengubahan fokus pekerjaan PT Hutama Karya (HK). ”Selama ini memang sudah ada Jasa Marga. Namun, Jasa Marga bukanlah perusahaan yang 100 persen dimiliki pemerintah,” kata Dahlan di kantornya, Jumat (21/9).

Dahlan menjelaskan, setiap kali ada rencana pembangunan jalan tol, PT Jasa Marga harus memikirkan pengembalian keuntungan dan nilai ekonomis bagi pemegang saham. ”Misalnya ada pembangunan jalan tol sebesar Rp 1,9 triliun, Jasa Marga tentu harus berhitung dan belum tentu kapitalnya cukup. Sedangkan kalau pemerintah yang membangun jalan tol, uang itu pasti ada,” ujarnya.

Pemerintah tentu akan lebih memikirkan pembangunan jalan itu karena demi penyediaan infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Rencana perubahan status PT HK ini, menurut Dahlan, sudah dibicarakan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Perekonomian, dan Menteri Pekerjaan Umum.

”Untuk Menteri PU, saya sendiri sudah berbicara khusus, dan umumnya Menkeu serta Menteri PU sangat mendukung untuk HK menjadi BUMN jalan tol yang tidak go public,” ujarnya.

100 persen pemerintah

Menteri PU dan Menteri Keuangan menginginkan pemerintah memiliki perusahaan jalan tol dengan kepemilikan 100 persen. Hal ini dilakukan agar pemerintah bisa dengan cepat mengamanatkan perusahaan itu untuk mengerjakannya.

Sementara itu, Ary Widyantoro, Sekretaris Perusahaan PT HK, mengatakan, HK telah menerima penugasan baru itu. Namun, bagaimana bentuk perusahaan ke depan, Ary mengatakan masih mengkaji masalah ini. ”Kami sudah menerima penugasan, dan tugas pertama kami adalah membangun jalan tol lintas Sumatera. Di sana infrastrukturnya masih sangat buruk sehingga tol harus segera dibangun,” katanya.

Masalah yang sedang dikaji adalah apakah PT HK akan membentuk sebuah divisi baru atau membuat anak perusahaan. ”Kami tidak mungkin fokus langsung ke jalan tol karena masih banyak pekerjaan yang sedang kami tangani,” katanya.

Saat ini PT HK sedang menangani beberapa proyek dengan nilai total anggaran Rp 4 triliun hingga akhir semester ini. Beberapa proyek di antaranya adalah proyek tahun jamak sehingga tak bisa ditinggalkan. ”Namun, untuk bisa mengerjakan jalan tol itu, kami menunggu peraturan presiden terlebih dulu,” ujar Ary.

Walau masih belum diputuskan bentuk pelaksana PT HK, Dahlan mengharapkan PT HK sudah dapat beroperasi penuh sebagai BUMN jalan tol pada Januari 2013, dengan proyek pertama yang dikerjakan adalah trans-Sumatera. Dengan demikian, diharapkan sudah dapat melakukan pemancangan tiang pertama pada Maret 2013.

Rencana jalan tol yang belum terealisasi hingga saat ini antara lain Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi (60 kilometer, tahun 2010), Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai (135 km, 2011), Palembang-Indralaya (22 km, 2011), dan trans-Sumatera (1.580 km, 2012). ”Jika sudah selesai, jalan tol ini bisa dijual dan uangnya untuk bangun jalan tol baru,” kata Dahlan. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com