Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Saya Siap Dipenjara

Kompas.com - 31/10/2012, 22:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku siap dipenjara. Namun, hal itu akan terjadi bila dia terbukti melakukan inefisiensi dalam laporan keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Saya siap dipenjara. Bahkan, saya lebih pilih masuk penjara daripada listrik Jakarta mati berbulan-bulan," kata Dahlan saat konferensi pers di Warung Berkah Melawai, Jakarta, Rabu (31/10/2012).

Menurut Dahlan, keinginan itu bukan tanpa alasan. Dahlan menganggap bahwa apa yang sudah dilakukan saat menjadi Direktur Utama PLN waktu itu adalah tepat. Dahlan menilai, saat pasokan gas berkurang pihaknya harus segera berinisiatif untuk mengambil pasokan bahan bakar lain agar tetap dapat membangkitkan tenaga listrik.

Saat itu pembangkit listrik yang ada hanya bisa digunakan dengan bahan bakar gas dan bahan bakar minyak (BBM). Namun, karena pasokan gas berkurang, pihaknya memutuskan untuk memakai BBM dengan konsekuensi biaya operasional membengkak karena harga BBM lebih mahal dibandingkan harga gas.

"Itu sudah sesuai perencanaan semula. Karena pasokan gas dikurangi dan tidak ada jatah untuk PLN, sebagai Dirut saya harus sigap untuk segera mengganti dengan BBM," tambahnya. Imbasnya, biaya operasional untuk pengadaan energi primer untuk membangkitkan tenaga listrik itu membengkak hingga Rp 37,6 triliun.

"Bahkan, kalau hitungan saya, lebih dari Rp 100 triliun," jelasnya.

Sekadar catatan, Dahlan Iskan saat menjadi Dirut PLN telah menjelaskan ke Komisi VII terkait kesulitan perusahaan memperoleh pasokan gas untuk pembangkit listrik. Saat itu kesulitan PLN dijelaskan secara gamblang ke Komisi VII DPR.

"Karena ada keanehan, rekomendasi DPR adalah BPK harus melakukan audit ke PLN pada 2009," tambahnya. Hasilnya, temuan BPK menyebut bahwa PLN dianggap merugikan negara Rp 36,7 triliun karena adanya inefisiensi biaya operasional.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Rilis
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com