Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Insiden Lion Air, Bandara Supadio Dibuka Tutup

Kompas.com - 02/11/2012, 18:06 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-insiden yang dialami pesawat Lion Air JT-716 di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan sistem operasional buka tutup.

Keputusan tersebut diambil agar tidak seluruh penerbangan dari dan menuju bandara tersebut terhenti.

"Sistem buka tutup bisa diterapkan, karena dari panjang landasan 2.250 meter, ada 2.100 meter yang tidak terdampak insiden maupun proses evakuasi badan pesawat . Istilahnya Take Off Run Available (TORA) untuk lepas landas atau Landing Distance Available (LDA) untuk pendaratan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, Jumat ( 2/11/2012) di Jakarta.

Adanya TORA/LDA sepanjang 2.100 meter tersebut, lanjut Tri Sunoko, telah disampaikan ke seluruh maskapai dan pilotnya melalui penerbitan Notice to Airman (NOTAM).

Karenanya, beberapa waktu setelah insiden tersebut terjadi, bandara tetap membuka pelayanan pendaratan terhadap pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-718 tujuan Jakarta-Pontianak.

Beberapa waktu setelah kejadian, petugas di lapangan langsung mengukur TORA/LDA yang tersedia. Sehingga, sejak Kamis malam pukul 22.30 WIB, atau sekitar tiga jam setelah insiden bandara sudah dioperasikan kembali sampai saat ini, imbuh Tri.

Pesawat Lion Air berjenis Boeing 737-400 beregristrasi PK-LIF dengan nomor penerbangan JT-716 tujuan Jakarta-Pontianak tersebut mendarat di Bandara Supadio pada Kamis (1/11/2012) pukul 19.39 WIB.

Pada saat pendaratan berlangsung, jarak pandang (visibility) sejauh 6 kilometer dengan kondisi cuaca slight rain (hujan rintik/gerimis). Sementara kondisi permukaan (pavement ) landasan pacu yang baru saja melakukan overlay (penebalan) pada tahun 2011 tersebut dalam keadaan baik dan bersih dari rubber deposit.

Laporan petugas ATC menyebutkan, beberapa menit sebelum Lion Air JT-716 mendarat, tepatnya pada pukul 19.31 WIB pesawat Sriwijaya SJ-183 dengan jenis pesawat yang sama, Boeing 737-400 yang juga tujuan Jakarta-Pontianak, berhasil mendarat mulus . Petugas menyebutkan saat mendarat, roda pesawat Lion Air JT-716 yang mengangkut 166 penumpang itu tepat menyentuh touch down zone di Runway 33.

Hasil pemantauan dari lokasi ditemukan jejak pengereman panjang dari roda bagian kanan pesawat. Jejak itu akan dijadikan salah satu petunjuk untuk mengetahui mengapa pesawat bisa mengalami overrun dengan posisi berbalik arah 360 derajat.

Posisi terakhir pesawat berada di atas tanah di sebelah kiri landasan pacu dengan roda depan dan kanan menancap pada tanah., serta roda kiri masih berada di atas aspal landasan pacu.

"Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan oleh investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab pasti insiden ini. Untuk mempercepat evakuasi, saya telah mengutus petugas AP II dari kantor pusat maupun Bandara Soekarno-Hatta ke Pontianak dengan membawa peralatan," lanjut Tri Sunoko.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah bagian pesawat mengalami kerusakan, di antaranya mesin bagian kanan dan badan bagian bawah ekor pesawat yang diduga sempat menyentuh aspal landasan ketika berputar. Sementara proses evakuasi untuk mengeluarkan bpesawat yang menancap di tanah masih dilakukan oleh pihak Lion Air yang bekerja sama dengan petugas Angkasa Pura II.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com