Lion: Investigasi Bandara Supadio

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait meminta PT Angkasa Pura II (Persero) untuk menginvestigasi kondisi Bandara Internasional Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat. Investigasi dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa.

"Mintalah Institut Teknologi Bandung untuk mencari tahu akar permasalahan di Supadio. Ini penting sebab kejad ian ini telah menimpa banyak operator," kata Edward, Jumat (2/11/2012) di Jakarta.

Tahun 2012 ini, dalam catatan Kompas, sudah dua kali pesawat milik Sriwijaya Air tergelincir di Supadio. Yakni Sriwijaya Air dengan nomor pernerbangan SJ 188 pada Jumat, 1 Juni 2012, dan Sriwijaya Air SJ 182 pada 19 Oktober 2012. Pesawat Lion Air JT 712 juga tergelincir pada bulan November 2010.

"Kejadian demi kejadian itu, terjadi pada saat bandara diguyur hujan. Ada beberapa kemungkinan, dapat saja hempasan angin atau landasan pacu dalam kondisi tergenang air," kata Edward.

Menurut Edward, lain kali juga lebih baik otoritas bandara bertindak tegas. "Bila memang riskan untuk mendarat ya berikan petunjuk maka pendaratan dapat dialihkan atau kami return to base (kembali ke bandara asal), " ujar Edward.

Dikatakan Edward, dengan kondisi tanah gambut seperti di Pontianak maka apa saja dapat terjadi. "Siapa tahu kondisi air gambut berbeda dengan air tanah biasa sehingga mempengaruhi pendapatan. Siapa tahu. Maka sangat penting untuk diinvestigasi," ujar dia.