Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Inka Mina Terkendala Bahan Bakar Minyak

Kompas.com - 20/11/2012, 03:00 WIB

Batam, Kompas - Program bantuan kapal Inka Mina hingga kini masih terkendala pasokan bahan bakar minyak. Akibatnya, program bantuan kapal untuk pemberdayaan nelayan dengan total anggaran Rp 1,5 triliun belum bisa maksimal.

Jumlah kapal Inka Mina bagi kelompok usaha bersama atau koperasi nelayan sebanyak 1.000 unit untuk tahun 2010-2014. Kapal berbobot mati di atas 30 ton (GT) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan itu senilai Rp 1,5 miliar per unit.

Ketua Koperasi Minapolitan Nelayan Sejahtera Kota Tanjung Pinang, Mahyuddin Nur, yang ditemui di Batam, Senin (19/11), mengemukakan, pihaknya menerima bantuan kapal Inka Mina 83 berbobot 37 GT sejak Januari 2012 dan mulai mengoperasikan pada April dengan wilayah penangkapan di Laut China Selatan serta Selat Karimata.

Akan tetapi, kapal itu belum bisa beroperasi maksimal karena tidak ada stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPDN) di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Untuk memperoleh solar, koperasi bekerja sama dengan mitra pengusaha untuk mendatangkan solar dari Kalimantan atau Bintan seharga Rp 6.000-Rp 10.000 per liter. Ini lebih mahal dari harga solar bersubsidi, Rp 4.500 per liter.

”Kami berharap nelayan bisa mendapat BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, tetapi tidak bisa karena tidak ada SPDN di sentra perikanan nelayan,” ujar Mahyuddin.

Hal senada dikemukakan Ketua Kelompok Usaha Bersama Maju Jaya Kota Batam Abdul Rahman. Kelompok itu menerima bantuan kapal Inka Mina 82 pada tahun 2011, tetapi untuk melaut kerap menunggu sampai setengah bulan untuk memperoleh solar. Harga solar Rp 6.000- Rp 7.300 per liter.

Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini mengakui, kebutuhan BBM bersubsidi sebanyak 2,7 juta kiloliter (kl) per tahun untuk perikanan dan budidaya. Dari jumlah itu, yang dipasok oleh Pertamina melalui SPDN hanya 800.000 kl.

Selain masalah BBM bersubsidi, program kapal Inka Mina juga masih menghadapi kendala dalam proses pengadaan. Tahun 2010, pengadaan kapal tercapai 46 unit dari total 60 unit. Tahun 2011, realisasi pengadaan sebanyak 232 unit dari target 252 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 50 kapal belum beroperasi maksimal akibat kendala perizinan dan permodalan.

Untuk alokasi tahun 2012, hingga bulan November terealisasi 243 unit dari target 248 unit. Sebanyak empat kapal Inka Mina di Bengkulu dan satu kapal di Barito dinyatakan gagal lelang.(LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com