Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Terkena Imbas

Kompas.com - 24/11/2012, 02:40 WIB

Jakarta, Kompas - Lonjakan harga daging sapi disertai kelangkaan mulai memukul industri perhotelan, restoran, dan katering nasional. Para pelaku usaha tersebut khawatir kondisi harga ini, apabila terus berlanjut, akan menurunkan standar pelayanan mereka.

Keluhan para pengusaha dan pengelola hotel berbintang, restoran, dan katering disampaikan dalam sarasehan bertema ”Kebutuhan Daging Sapi 2013”, Jumat (23/11), di Jakarta. Sarasehan juga membahas masalah kelangkaan dan lonjakan harga daging sapi, dampak, serta solusinya.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Carla Parengkuan, bagaimana hotel-hotel di Indonesia bisa melayani tamu secara berkelanjutan dengan baik kalau daging sapi tidak ada. Kalaupun ada, harganya tinggi. ”Bagaimana kita bisa bayar pajak kalau tamu tidak ada,” katanya.

Carla mengingatkan bahwa sektor pariwisata memberikan kontribusi terbesar pajak negara setelah pajak kendaraan bermotor.

Untuk variasi menu, hotel bintang tiga, empat, dan lima selalu menyediakan daging sapi. Dalam bisnis hotel, bobot sebuah pelayanan mencapai 50 persen. ”Ini terkait dengan apa yang kita jual,” katanya.

Untuk memenuhi permintaan menu tamu hotel, tidak masalah kalaupun daging sapinya dipenuhi dari produksi lokal. Yang diperlukan, barangnya tersedia dan harganya terjangkau.

”Makan daging atau tidak itu hak asasi tamu, kita tidak bisa mengatur mereka. Kalau kita menyodori menu daging, tetapi tidak ada. Padahal, kita mengutamakan pelayanan,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Hotel Internasional Jakarta Indah Ariyani menambahkan, kelangkaan daging sapi sangat dirasakan industri hotel di Jakarta. Apalagi, kelas hotel internasional sudah ada standarnya.

”Kalau mau dipenuhi dari produksi dalam negeri tidak apa-apa, tetapi kualitas harus sama,” katanya.

Sekarang upah minimum provinsi naik, bagaimana usaha bisa bertahan kalau pelayanan juga tidak maksimal. Berdasarkan data dari pihak hotel, kebutuhan daging sapi untuk hotel per tahun mencapai 1.600 ton.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia Ning Sucipto mengatakan, usaha jasa boga nasional sekarang sebanyak 42.282 usaha. Dari jumlah itu, sekitar 3.000 usaha di Jakarta.

Kelangkaan dan lonjakan harga daging sapi sangat dirasakan pengusaha katering. Apalagi, saat ini harganya melonjak dari Rp 70.000 per kilogram menjadi Rp 100.000 per kilogram.

”Kalau harganya terus naik, bingung ngatur biaya produksi,” tuturnya. (MAS/BAY/ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com