Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urusan "Cengek" Cuma Datangkan Untung

Kompas.com - 26/11/2012, 20:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Wajah Subandi tampak cerah kalau bercerita soal cabe rawit. Tanaman yang nama Latinnya  Capsicum frutescens ini lebih akrab di telinga orang Sunda, Jawa Barat dengan sebutan cengek. "Cengek  saya geluti setelah pensiun," ujar pria kelahiran Karawang ini di Bekasi pada Senin (26/11/2012).

Subandi yang pensiun pada Mei 2011 sebagai pegawai negeri sipil (PNS) ini adalah satu dari dua nasabah Program Daya Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk Kota Bekasi yang terbilang sukses memanfaatkan dana kredit dari Program Daya. Rekan Subandi lainnya adalah Sri Suharti.

Menurut Daya Head PT Bank BTPN Tbk David Freddynanto secara nasional sampai dengan 30 September 2012, Program Daya sudah menjangkau 1.053.945 penerima manfaat. Angka ini meningkat 53 persen ketimbang setahun silam.

David menambahkan, Program Daya mengusung tiga pilar utama. Pertama Daya Sehat Sejahtera dan Daya Tumbuh Komunitas. "Program Pak Subandi ini lengkapnya bernama Daya Tumbuh Usaha," terang David.

Subandi bercerita dirinya memilih cabe rawit sebagai usahanya pascapensiun. Secara khusus, menurutnya, usaha penanaman cabe rawit cuma mendatangkan untung. "Enggak ada yang rugi menanam cabe rawit," katanya.

Alasan Subandi simpel saja. Orang Indonesia gemar sekali makanan pedas. Sementara, cabe rawit adalah sumber rasa pedas paling dipilih masyarakat Indonesia. "Pasarnya pun lebih mudah," tutur pemilik tahun kelahiran 1955 ini.

Berbekal keyakinan itu, Subandi memang bekerja giat untuk mengembangkan usahanya. Alhasil, dalam kurun waktu dua tahun, bapak dua anak ini mampu memanen sekitar 1 ton cabe rawit. Modal awalnya di kisaran Rp 9 juta hingga Rp 12 juta itu bisa berkembang berlipat. "Saya bisa mendapat uang sekitar Rp 24 juta," kata warga Perumnas III Bekasi Timur ini.

Sandal jepit hingga jepit rambut

Sementara itu, kisah keberhasilan Sri Suharti lain lagi. Pensiunan Pemprov DKI di bidang kesehatan ini sejak muda memang punya prinsip unik. "Perempuan harus menguasai ilmu dari sandal jepit sampai jepit rambut," katanya sumringah.

Ia mengatakan, dirinya adalah seorang bidan. Tapi, lantaran kesukaannya pada olah raga, ibu tiga cucu ini mengajar senam sejak 1997. "Ini hobi yang saya jalani dan menghasilkan uang," ujar istri dari Rusdi Ramelan ini.

Sri sampai kini masih mengajar senam untuk para lanjut usia anggota komunitas nasabah purnabakti Bank BTPN Bekasi. Setiap minggu pertama Hari Sabtu dan minggu ketiga Hari Jumat dalam bulan, Sri mengisi jadwal senam itu.

Selain senang berolah raga, tutur kelahiran Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara 57 silam itu, dirinya juga punya minat di bidang katering. Bisnis inilah yang kini dijalani melalui program Bank BTPN tersebut di atas. "Modal dari bank waktu itu Rp 50 juta," katanya.

Lebih lanjut, Sri menerangkan, bisnis katering ini dijalankan bersama adik kandungnya di kawasan Margahayu, Bekasi Timur sejak 2011. Dirinya menginvestasikan dana sementara adiknya yang menjalankan bisnis. "Kalau pesanan sedang bagus, saya bisa mendapat uang hingga Rp 15 juta," kata warga Harapan Jaya, Bekasi Utara.

Saat ini, Sri mengaku mematok dua terget untuk pengembangan usaha. Yang pertama, dirinya ingin memperbesar usaha pelayanan kesehatan di bidang kebidanan.

Sementara, target satu lagi adalah memperbesar usaha tempat senam. Menurutnya, bidang ini terbilang kecil risikonya. "Namun, peminatnya banyak karena sekarang banyak ibu-ibu, khususnya, yang sadar akan kesehatan," demikian Sri Suharti menuturkan harapannya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com