Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Optimistis Ekonomi Indonesia Bisa Melesat

Kompas.com - 01/12/2012, 11:29 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yakin, Indonesia bisa melesat dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi di dunia pada 2030 mendatang.

"Diperkirakan, pada 2030, Indonesia akan jadi negara urutan ketujuh Dunia di bidang ekonomi. PDB (Produk Domestik Bruto) yang semula 1 trilun USD, bisa tumbuh menjadi 5 triliun USD," ujar Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, Sabtu (1/12/2012) dini hari di Bandar Lampung.

Prediksi ini berdasarkan laporan McKinsey Global Institute berjudul The Archipelago Economy : Unleashing Indonesia's Potential. Situasi ekonomi saat ini, ucapnya, cukup positif mengarah ke cita-cita itu.

"Kinerja ekonomi di 2012 ini cukup stabil. Di tengah krisis, pertumbuhan (ekonomi) 6,5 persen sangat luar biasa," tuturnya.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini bisa dipacu lebih jika segenap pihak mampu mengoptimalkan potensi besar yang ada di bumi Indonesia.

"Negara yang tidak memiliki kekayaan alam seperti Singapura, Hongkong, dan sebagainya saja bisa sejahtera, mengapa kita tidak? Asalkan ada kearifan, kebijakan-kebijakan pemerintah tepat, mendukung dan berpihak pada potensi yang ada, kita bisa melesat," ujarnya.

Kunci pada pengembangan ekonomi di masa depan, ucapnya, juga bergantung pada pertumbuhan ekonomi di daerah. Penciptaan entrepreneur baru yang pada akhirnya turut memperluas lapangan kerja baru menjadi hal yang vital.

"Oleh pihak luar, Indonesia dianggap sebagai negara berkembang yang sangat menarik, melebihi Cina, Turki, dan lain-lain. Indonesia dipandang punya potensi luar biasa. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang itu," ujar dia kemudian.

Anindya Bakrie, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia berpendapat senada, Pertumbuhan ekonomi nasional bukan hanya bergantung di pusat, melainkan juga turut melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di daerah.

Atas dasar hal itu, untuk memacu ekonomi di daerah, Kadin mengeluarkan salah satu terobosan, yaitu Palapa Fund senilai Rp 100 miliar sebagai bentuk modal ventura untuk memacu industri agribisnis di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com