Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Perikanan Tangkap Capai 6,4 Juta Ton Pertahun

Kompas.com - 08/12/2012, 12:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C.Sutardjo mengungkapkan potensi sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia begitu besar. Seperti potensi perikanan tangkap  di perairan umum yang mencapai 6,4 juta ton ikan/tahun.  

Di sisi lain terdapat pula potensi perikanan budidaya tak kalah menggoda untuk dikembangkan yang terdiri dari budidaya ikan, moluska, rumput laut, serta  budidaya air payau (tambak) yang potensi lahan pengembangannya mencapai sekitar 913 ribu ha.
 
Karena itu, menurut Sharif, upaya untuk menggairahkan sektor kelautan dan perikanan bukan sekedar slogan. Melainkan langkah nyata yang ditandai dengan disepakatinya lima point penting antara KKP dengan konseptor Blue Economy Holding KK. Gunter Pauli.

Kelima poin itu yakni, pertama, pemerintah akan mengindentifikasi peluang-peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan yang dapat dikembangkan berbasis Blue Economy. Kedua, mengembangkan usaha dan investasi berbasis model Blue Economy, yang  dimulai dari beberapa kegiatan utama seperti budidaya rumput laut, artemia, garam, pakan ikan, perikanan tangkap, dan pengelolaan pulau-pulau kecil berkelanjutan yang mengantisipasi isu ketahanan energy, pangan dan air bersih.

Ketiga, pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan melalui pelatihan pemuda dan calon pengusaha-pengusaha muda. Keempat, pengembangan dokumentasi dan materi Blue Economy untuk publik dan terakhir upaya untuk mempromosikan penyelenggaraan dan partisipasi bersama dalam pertemuan internasional.

Sejalan dengan itu, imbuh dia,  KKP  terus menularkan nilai-nilai yang terkandung di dalam filosofi Blue Economy, lantaran paradigma tersebut, sejalan dengan strategi industrialisasi kelautan dan perikanan yang tengah diusung KKP.

"Adapun terdapat tujuh hal yang ingin dicapai dalam industrialisasi perikanan. Ketujuh hal tersebut antara lain peningkatan nilai tambah, peningkatan daya saing, modernisasi sistem produksi hulu dan hilir, penguatan pelaku industri perikanan, berbasis komoditas, wilayah dan sistem manajemen yang berkelanjutan dan transformasi sosial," jelas Menteri  dalam acara seminar nasional bertajuk ‘peran pemuda dalam meningkatkan ketahanan pangan berbasis sumber daya kelautan dan perikanan’ di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Sabtu (8/12/2012).

Ia mengatakan, paradigma Blue Economy di dalam pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan merupakan proses untuk mensinergikan kebijakan ekonomi, infrastruktur, sistem investasi dan bisnis, serta menciptakan nilai tambah dan produktivitas.

Sebagai informasi, KKP mampu menggenjot produksi ikan secara signifikan setiap tahunnya. Sepanjang 2011, KKP telah mampu meningkatkan produksi ikan sebesar 12,39 juta ton atau mengalami kenaikan sebesar 10,84 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut berasal dari kegiatan penangkapan dan budidaya perikanan.

Sementara sampai triwulan II 2012, capaian produksi ikan tercatat sebesar 73,28 persen dari yang telah ditargetkan sebesar 14,86 juta ton. (Srihandriatmo Malau)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com