Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Sekarang Eranya Membeli Perusahaan Asing

Kompas.com - 13/12/2012, 14:13 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan menginginkan agar perusahaan-perusahaan BUMN tidak jago kandang. Sebab, saingannya kini bukan hanya perusahaan swasta nasional, melainkan juga perusahaan multinasional (asing).

Dahlan menginginkan agar perusahaan BUMN ini juga jangan terlalu kuat. Ini dilakukan agar perusahaan swasta segera melawan BUMN. Dengan adanya persaingan di antara kedua jenis perusahaan itu, akan ada kompetisi sehat di antara keduanya sehingga membuat kedua jenis perusahaan itu sama-sama maju.

"Tapi, saya tidak menginginkan agar BUMN dan swasta terlalu bersaing. Seharusnya, BUMN dan swasta bersaing untuk bisa mengalahkan perusahaan multinasional," kata Dahlan saat memberi sambutan di Markplus Conference 2013 di Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (13/12/2012).

Menurut Dahlan, kini kapitalisasi pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sudah mengalahkan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dahlan sebenarnya mengaku tidak senang karena hanya mengalahkan sama-sama perusahaan BUMN.

Namun, ke depan, Dahlan menginginkan agar perusahaan BUMN ini bisa bersaing dengan asing sehingga akan mengubah pandangan bahwa perusahaan BUMN dan swasta nasional hanya jago kandang semata. "Kita harus ekspansi ke luar negeri. Dulu eranya jual BUMN, sekarang eranya beli, beli, dan beli perusahaan asing," tambahnya.

Salah satu contohnya adalah Telkom kini sudah mulai berekspansi ke Timor Leste. Telkom yang berekspansi melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), berhasil memenangkan tender untuk menghadirkan layanan seluler di Timor Leste.

PT Semen Gresik Tbk (SMGR) yang melakukan akuisisi dengan perusahaan semen asal Vietnam, Thang Long Cement, lalu ada PT Timah Tbk (TINS) yang mengakuisisi perusahaan tambang batubara di Myanmar. "Ini ciri baru perusahaan BUMN," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com