Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Stop Berwacana soal MRT dan Monorel

Kompas.com - 20/12/2012, 17:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa upaya direncanakan untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Salah satu upaya yang diyakini dapat mengurangi kemacetan adalah keberlanjutan pembangunan dua mega proyek transportasi massal berbasis rel, yaitu mass rapid transit  dan Monorel.

Untuk pembangunan mass rapid transit (MRT) yang rencananya akan mulai dibangun pada 2013 mendatang, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan besok, Jumat (21/12/2012), akan bertemu dengan pihak pemerintah pusat, yaitu Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Perhubungan.

"Untuk MRT, besok ketemu pukul dua siang. Saya mau putuskan semuanya. Jadinya hanya rencana dan wacana terus, saya tidak mau," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (20/12/2012).

Jokowi kembali mengatakan kalau ia sangat berhati-hati dalam memutuskan megaproyek tersebut. Jokowi menegaskan akan tetap melakukan renegosiasi dengan pemerintah pusat untuk pembagian beban pengembalian utang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA).

Selama ini pembagian beban pengembalian itu adalah 42 : 58. Jokowi ingin merenegosiasi sebesar 70 : 30. Sementara itu, anggaran untuk MRT juga telah tercantum di dalam APBD 2013 dan anggaran yang direncanakan adalah sebesar Rp 3,8 triliun.

"Ya, nanti kalau diputuskan iya, tetapi tidak masuk, terus bagaimana. Kalau dimasukkan, kalau digunakan, ya, enggak apa-apa," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan tidak ada permasalahan untuk melanjutkan proyek tersebut. Namun, ia kembali mengimbau kedua konsorsium yang ingin melaksanakan proyek monorel, yaitu Adhi Karya dan PT Jakarta Monorail, untuk rukun dan dapat bergabung menjadi sebuah konsorsium.

"Konsorsium semakin gede, kan, semakin baik. Semakin mereka rukun, semakin cepat rampungnya," kata Jokowi.

Menurut dia, besok PT Jakarta Monorail akan kembali memaparkan proyek monorel versi mereka kepada Jokowi. Ia mengatakan, pertemuan itu harus dilakukan berkali-kali guna cepat diputuskan oleh Jokowi.

"Itu, kan, baru paparan awal. Perlu detail menggunakan relnya apa? Kajian detailnya seperti apa? Barangnya impor dari mana atau lokal? Kan, baru awal. Yang pasti saya akan dorong buatan Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi pun menginginkan dua proyek itu bisa secepatnya diputuskan oleh Jokowi dan segera dapat dibangun untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Cepat-cepatan dua-duanya, bareng-bareng, duet-duet. Ngapain harus lama-lama? Ya, bener kok, serius," kata Jokowi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

    Spend Smart
    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

    Whats New
    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

    Whats New
    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

    Whats New
    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com