Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos PLN Akui Ada Praktik Tidak Sehat

Kompas.com - 21/12/2012, 15:25 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) Nur Pamudji mengakui bahwa di perusahaan yang dipimpinnya ada praktik tidak sehat sehingga pihaknya mencanangkan gerakan PLN Bersih.

"Saya lahir di PLN tahun 1985. Saya orang dalam PLN dan saya mengetahui adanya praktik yang tidak sehat," kata Pamudji di Kantor PLN Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Pamudji menjelaskan gerakan PLN Bersih ini sebenarnya sudah dideklarasikan sejak masa Dahlan Iskan menjadi Direktur Utama PLN dulu. Namun, Dahlan dulu tidak memublikasikannya ke luar.

PLN hanya mendeklarasikan di pihak internal perseroan demi penegakan integritas di tubuh PLN. Gerakan ini sebenarnya ditularkan semangatnya dari mulut ke mulut. Lantas ditindaklanjuti dengan praktik di masing-masing karyawan sehingga saat karyawan melakukan sesuatu yang tidak baik, dia akan ingat untuk tidak melakukan kegiatan yang tidak bermoral tersebut.

"Memang saya tidak pernah melihat sendiri tindakan tidak sehat tersebut. Namun, sudah banyak orang yang mengatakan," katanya.

Pamudji menjelaskan tindakan tidak sehat itu, seperti suap dan korupsi. Misalnya, saat meminta sambungan listrik sulit, ada masyarakat atau pejabat terkait yang memberikan hadiah agar sambungan listriknya lekas terpasang.

"Saya dengar itu. Tapi, ketika saya punya kewenangan, saya punya kekuatan untuk memperbaikinya supaya hal itu tidak terjadi," katanya.

Pamudji menginginkan agar gerakan PLN Bersih ini tidak hanya ditujukan untuk direksi PLN dan vendor-vendor PLN, tetapi juga kepada masyarakat yang memakai layanan PLN agar tidak memberikan celah suap dan korupsi ke PLN. "Ini dilakukan agar terdapat kesadaran yang sama," katanya.

Di sisi lain, PLN juga ingin agar orang dalam PLN dan masyarakat melaporkan jika ada tindakan tidak baik di PLN sehingga PLN bisa melakukan investigasi atas tindakan tidak sehat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com