Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Paparkan Megaproyek Terowongan Multifungsi

Kompas.com - 03/01/2013, 13:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memenuhi janjinya untuk dapat memaparkan megaproyek deep tunnel atau Terowongan Multifungsi. Rencananya, megaproyek ini akan menelan biaya sebesar Rp 16 triliun. Di dalam pemaparan tersebut, selain dihadiri oleh Jokowi, dihadiri pula oleh Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sarwo Handayani, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Agus Subardono menjelaskan, megaproyek ini akan mengalirkan kelebihan air yang ada di Ciliwung ke arah Jakarta Utara. Terowongan itu disebut multifungsi karena selain dapat menyalurkan air, juga berfungsi sebagai transportasi kendaraan, jalur utilitas PLN, gas, telepon, dan sebagainya.

"Ide awalnya saluran ini di bawah Sungai Ciliwung dialirkan ke Banjir Kanal Barat (BKB). Karena di Ciliwung kelokannya banyak, deep tunnel itu harus lurus, maka mencari alternatif lokasi lain, yaitu melewati jaringan prasarana Jalan MT Haryono-Gatot Subroto-Jalan S Parman-Pluit, masuk ke waduk Pluit," kata Agus, di Balaikota Jakarta, Kamis (3/12/2012).

Terowongan Multifungsi ini, kata Agus, sepanjang 19 km. Namun, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi yang disebutkan hanya sepanjang 10 km. Untuk jalur masuk (inlet) dan jalur keluar (outlet) kendaraan ke dalam Terowongan Multifungsi, akan ditempatkan di beberapa ruas jalan.

"Dimulai dari Carrefour MT Haryono yang menangkap kendaraan dari arah Dewi Sartika dan Bekasi. Masuk di daerah Gatot Subroto menangkap kendaraan dari arah Buncit dan Mampang menuju utara. Rencana outlet (pintu keluar) sampai jembatan Tomang, sekitar Slipi Jaya. Selanjutnya, ke utara berupa saluran atau pipa air yang mengalir sampai Waduk Pluit," kata Agus.

Gubernur DKI Joko Widodo memaparkan, selain memberikan fokus kepada pembangunan megaproyek Terowongan Multifungsi, upaya pencegahan banjir juga tetap diupayakan melalui pengerukan sungai, pembuatan sumur resapan, pembuatan waduk, dan normalisasi Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Sunter. Diameter Terowongan Multifungsi itu selebar kurang lebih 16 meter. Jokowi menargetkan megaproyek tersebut dapat diselesaikan kurang lebih empat tahun.

"Ini sebuah terobosan untuk mengurangi macet dan banjir," kata Jokowi.

Berita terkait, baca :

100 HARI JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com