JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menargetkan pertumbuhan kredit perbankan nasional di tahun ini hanya naik 23,1 persen. Nilai tersebut diperkirakan hanya naik tipis dibandingkan proyeksi pencapaian di 2012 yang naik 23 persen. Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, target tersebut merupakan data Rencana Bisnis Bank (RBB) yang baru disampaikan hingga saat ini.
"Tahun ini ditargetkan kredit tumbuh 23,1 persen dan dana pihak ketiga (DPK) naik 18,3 persen," kata Darmin saat konferensi pers di kantor BI Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut Darmin, pertumbuhan kredit per November 2012 baru mencapai 22,3 persen. Di akhir 2012, kredit perbankan nasional diperkirakan hanya akan tumbuh 23 persen. Prediksi kenaikan kredit tersebut masih belum tinggi karena disebabkan ekspansi perusahaan masih menunggu kepastian ekonomi global dan regional.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menambahkan pencapaian pertumbuhan kredit perbankan nasional di tahun ini akan ditopang oleh kredit berdenominasi Rupiah sebesar 23,8 persen dan kredit valas 19 persen.
Sedangkan untuk kelompok bank, BI menyatakan Bank BUMN menargetkan pertumbuhan kredit 24,4 persen, bank swasta 21,3 persen, BPD 25,4 persen, bank campuran 26 persen, dan kantor cabang bank asing 15,7 persen.
"Sektor kredit paling cepat tumbuh masih transportasi sebesar 27 persen, hotel dan restoran 25 persen, perdagangan dan perdagangan eceran 24 persen, dan konstruksi 24,3 persen," kata Halim.
Sementara untuk pertumbuhan DPK yang dipatok sebesar 18,3 persen pada tahun 2013, bank sentral mencatat target DPK rupiah tumbuh 18,7 persen dan DPK valas tumbuh 16 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.