Rupiah Masih dalam Tekanan Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com- Nilai tukar rupiah masih dalam fase tekanan sejak awal tahun ini. Penjagaan Bank Indonesia diharapkan membuat pergerakan mata uang Garuda itu tidak terlalu volatil.

Nilai tukar rupiah menguat dengan penjagaan, ditutup di Rp 9.668 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) pada perdagangan Rabu kemarin. Penguatan juga terjadi di bursa Indonesia (IHSG) yang ditutup naik 0,23 persen ke level 4.410,97 di tengah penurunan sebagian besar bursa Asia. Sedangkan harga minyak mentah tercatat naik. Harga Brent menjadi 110,61 dollar AS per barrel dan harga WTI menjadi 94,24 dollar AS per barrel. Pasar global masih ditutup variatif pada perdagangan kemarin.

Kemungkinan, pasar Asia masih masih variatif kendati index future Asia tercatat turun. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih menyatakan, rupiah kemungkinan masih terjaga di kisaran antara Rp 9.670-Rp 9.690 per dollar AS, kendati berpotensi melemah ke Rp 9.860 per dollar AS.