Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

BI Komitmen Bunga Kredit Rendah

Kompas.com - 19/01/2013, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Bank Indonesia berkomitmen agar kredit perbankan bisa disalurkan dengan suku bunga rendah. Besaran inflasi yang rendah telah mendorong turunnya suku bunga. Di sisi lain, efisiensi perbankan turut berperan terhadap berkurangnya suku bunga kredit. Begitu juga dengan kewajiban publikasi suku bunga dasar kredit.

Asisten Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengemukakan hal itu, saat ditanya wartawan soal surat edaran BI yang baru. Surat edaran itu mewajibkan semua bank umum konvensional untuk memublikasikan bunga kredit, untuk kredit korporasi, ritel, konsumsi, dan mikro.

”Publikasi SBDK sejak tahun 2011 telah membuat SBDK turun 60-90 basis poin,” kata Perry, Jumat (18/1)

Sebelumnya, hanya bank beraset Rp 10 triliun atau lebih yang wajib memublikasikan bunga kredit untuk kredit korporasi, ritel, dan konsumsi. Publikasi bunga kredit itu melalui situs web bank, pengumuman pada media massa, dan di kantor bank.

Keberhasilan publikasi bunga kredit itu mendorong BI untuk menerapkan aturan serupa pada seluruh bank. Dengan demikian, semua bank umum konvensional akan terdorong memberikan suku bunga rendah akibat transparansi suku bunga.

Bank-bank umum konvensional juga berkeyakinan sama. Menurut mereka, dengan transparansi bunga kredit, nasabah dapat memilih bank yang paling sesuai.

Suku bunga dasar kredit (SBDK) terdiri dari tiga komponen, yakni harga pokok, biaya operasional, dan margin keuntungan. Bagi nasabah, suku bunga kredit yang harus ditanggung sebesar suku bunga dasar kredit ditambah faktor risiko.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni meyakini transparansi bunga kredit akan membuat tingkat bunga kredit turun. ”Dalam kredit ritel, konsumsi, korporasi, maupun mikro,” ujar Baiquni.

BRI adalah bank yang berpengalaman mengucurkan kredit mikro. Saat ini, porsi kredit mikro BRI sekitar 31 persen dari total kredit. ”Bagi kami, tak masalah untuk bersaing pada kredit mikro,” tegas dia.

Direktur PT Bank DKI Eko Budiwiyono yang ditemui terpisah menyatakan, Bank DKI telah menyalurkan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meskipun, porsinya masih kurang dari 20 persen dari total kredit.

Dengan demikian, publikasi bunga kredit Bank DKI juga mencakup kredit mikro.

BI mewajibkan kalangan perbankan menyalurkan sekitar 20 persen dari total kredit kepada kredit UMKM pada tahun 2018. Untuk tahun 2013 ini, komposisi kredit untuk UMKM masih dibebaskan.

”Kami berharap dalam 1-2 tahun mendatang komposisi kredit UMKM sudah bisa 20 persen,” kata Eko. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com