Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sodetan Ciliwung Ditargetkan Selesai 2014

Kompas.com - 20/01/2013, 16:55 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur tahun ini. Dia menargetkan sodetan sepanjang 2,1 kilometer itu selesai dibangun pertengahan tahun 2014.

Sodetan dengan alokasi anggaran Rp 500 miliar itu dibangun untuk mengurangi dampak banjir karena luapan Kali Ciliwung.

"Semua sepakat, melakukan apa yang dilakukan tahun ini, tahun depan, dan seterusnya. Yang mendesak untuk mengatasi banjir saat ini adalah membangun sodetan Kali Ciliwung ke arah Kanal Banjir Timur. Mengapa? Saat banjir minggu ini, Kanal Banjir Barat begitu banyak menampung aliran sungai. Sementara Kanal Banjir Timur nyaris tidak terisi," kata Yudhoyono di hadapan wartawan, Minggu (20/1/2013) di Jakarta.

Kondisi seperti ini tidak menguntungkan. Menurut Presiden, beban Kali Ciliwung harus dibagi dua. Jika dilakukan, dampaknya tidak seperti sekarang.

Penataan dan penertiban aliran Kali ciliwung, kata dia, memerlukan kerja sama semua pihak. "Banjir pada musim hujan akan selalu membahayakan warga yang tinggal di bantaran kali. Apalagi, jika banjirnya datang dini hari saat warga istirahat," katanya.

Selain penyodetan Kali Ciliwung, pemerintah pusat dan Pemerintan Provinsi DKI Jakarta saat ini juga sedang mulai menggarap proyek normalisasi Kali Pesanggrahan, Sunter, dan Angke. Proyek yang dimulai tahun 2012 itu masih terkendala pembebasan lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

    Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

    Whats New
    Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

    Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

    Whats New
    Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

    Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

    Whats New
    Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

    Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

    Whats New
    Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

    Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

    Whats New
    Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

    Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

    Whats New
    Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

    Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

    Whats New
    14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

    14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

    Work Smart
    Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

    Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

    Whats New
    Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

    Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

    Whats New
    Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

    Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

    Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

    Whats New
    Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

    Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

    Whats New
    Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

    Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com