Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebab Perekonomian RI 2012 Melambat

Kompas.com - 06/02/2013, 10:15 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan menjelaskan ada beberapa hal yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2012 melambat atau tidak mencapai target awal.

"Laju pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2012 sedikit melambat akibat langkah bank sentral untuk mengerem kredit konsumsi," kata Anton di Jakarta, Rabu (6/2/2013).

Menurut Anton, kebijakan bank sentral ini terkait penerapan loan to value atau penerapan uang muka pada kredit kendaraan bermotor dan kredit properti sebesar 30 persen. Kebijakan ini memang untuk mengerem kredit konsumsi yang semakin melonjak di atas target bank sentral.

Namun, secara setahun penuh sektor konsumsi selalu dijaga di atas 5 persen. Sehingga hal ini menjadi pendorong yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. "Di sisi lain, sektor investasi yang mengalami perlambatan, meski tumbuh paling tinggi," tambahnya.

Dalam kuartal IV-2012 ini, sektor investasi mengalami kenaikan 7,3 persen yoy. Hal ini disebabkan penurunan impor barang modal sebesar 4,7 persen yoy. Namun sektor konstruksi tetap mengalami kenaikan di atas 7 persen di 2012. Tapi secara keseluruhan, sektor investasi mengalami kenaikan atau mengontribusikan tertinggi ke pertumbuhan ekonomi 2012.

Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), jumlah investasi 2012 mengalami kenaikan 24,6 persen, yang sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan investasi langsung asing sebesar 26 persen.

"Di sisi lain, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat masih menjadi pertimbangan menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di sini," tambahnya.

Investasi langsung asing ini banyak masuk ke sektor domestik seperti kendaraan, hotel, makanan, bahan kimia, mesin dan industri elektronik. Sementara yang juga tumbuh adalah industri berbasis ekspor yaitu tekstil, kulit dan alas kaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com