IHSG Kembali Berkonsolidasi di Akhir Pekan

JAKARTA, KOMPAS.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan bergerak konsolidatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (22/2/2013). Sentimen negatif dari bursa global akan menekan perdagangan di tengah masih stabilnya perekonomian nasional.

Bursa Wall Street kembali ditutup melemah pada perdagangan semalam waktu Indonesia. Pelemahan ini masih dilatarbelakangi pernyataan the Fed yang mungkin mengakhiri program stimulusnya plus kinerja beberapa emiten yang tidak sesuai ekspektasi.

Indeks Dow Jones industrial average turun 0,34 persen ke level 13.880, Indeks S&P 500 melemah 0,63 persen ke level 1.502, dan Indeks Komposit Nasdaq terpelanting 1,04 persen ke level 3.131.

Kemarin, IHSG ditutup juga ditutup turun tipis 2,05 poin (0,04 persen) ke level 4.632,40 dengan jumlah transaksi sebanyak 15,63 juta lot atau setara dengan Rp 6,16 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 848,11 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain ASII, BBNI, BMRI, PGAS, dan KLBF.

Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 9.723 per dollar AS. Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, penurunan IHSG hari ini menghasilkan bearish shooting star candlestick. Hal ini mengindikasikan hari ini besar kemungkinan IHSG masih akan mengalami koreksi.

Koreksi pada indeks merupakan koreksi yang wajar sebagai bentuk konsolidasi disebabkan saat ini IHSG sudah berada pada area jenuh beli dan indikator Stochastic juga menghasilkan sinyal dead cross. Level dukungan indeks di 4.580 dan resisten 4.750. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah APLN, SCMA, dan SMGR.