Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi Rakyat Kaltim Surati Kementrian ESDM

Kompas.com - 22/02/2013, 18:46 WIB
Lukas Adi Prasetya

Penulis

   

BALIKPAPAN, KOMPAS.com- Untuk menekan pemerintah agar tidak memberikan kontrak pengelolaan Blok Mahakam-blok migas di Kaltim-kepada perusahaan asing, Aliansi Rakyat Kaltim Untuk Blok Mahakam (ARKBM) akan menyampaikan surat kepada Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Surat akan kami serahkan ke Pak Jero Wacik (Menteri ESDM)," ujar Wahdiat, Ketua ARKBM.

Menurut dia, UUD 1945 pasal 33 masih berlaku. Sumber daya alam harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. ARKBM mendesak agar pemerintah mendukung anak-anak bangsa sendiri-Pertamina-untuk mengelola dan menjadi operator Blok Mahakam.

Pemerintah juga jangan memperpanjang kontrak di Blok Mahakam yang sekarang dilakukan Total E&P Indonesie dan Inpex Coorporation yang habis tahun 2017.

Kedaulatan akan penguasaan migas, menurut Wahdiat, harus tercipta. Sudah cukup lama perusahaan asing menguasai Nlok Mahakam yakni sejak tahun 1967. Batas waktu pengelolaan yakni tahun 2017 itu pun, sudah merupakan perpanjangan lima tahun.  

Beberapa waktu lalu Wahdiat juga mengutarakan, 400 sumur dan 9 rig di blok Mahakam sudah lunas pada 2017. Artinya sudah milik Negara.

"Jadi, mengapa perpanjangan kontrak harus diberikan ke asing? Jika negara memperpanjang pengelolaan Blok Mahakam ke asing, itu sama saja negara bersedekah ke asing," ujar Wahdiat.  

Lebih jauh Wahdiat juga mempertanyakan pernyataan yang pernah dilontarkan Rudi Subiandini (Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas dan Gas bumi/SKK Migas).

Menurut Wahdiat, pernyataan Rudi yang menyebut cadangan gas di Blok Mahalam tahun 2017 tersisa 2 TCF, dipertanyakan.  

"Darimana hitungan itu? Jika cadangan terbukti (P1) saat ini per 2013 tersisa 13 TCF, mana mungkin 4 tahun mendatang tersisa 2 TCF? Karena jumlah produksi Total E&P per hari 1.800-2.000 MMSCFD. Coba kalikan produksi 4 tahun konstan ke depan, maka hasilnya paling banyak 6 TCF. Maka sangat logis jika pada tahun 2017, cadangan P1 yang masih tersisa adalah 7 TCF," kata Wahdiat.

Dalam hal pengelolaan blok migas, kata Wahdiat, mestinya Negara berpihak bukan pada perusahaan asing. Bagaimana Negara ini bsia berdaulat jika pejabat ESDM dan SKK migas yang seharusnya bisa mengangkat dan menguatkan BUMN seperti Pertamina, malah cenderung tidak percaya dan melemahkan.

"Jika terus terusan begini, kapan bangsa ini bisa berdaulat dalam penguasaan sumber daya alam  kita sendiri,?" katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com