Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Investor Ritel Masih Rendah

Kompas.com - 23/02/2013, 03:09 WIB

Kuta, Kompas - Jumlah investor ritel pada pasar modal di Indonesia saat ini masih terlalu minim, hanya sekitar 360.000 investor. Angka ini masih terlalu minim jika dibandingkan dengan India, misalnya, yang sudah mencapai 50 juta investor ritel. Perlu kerja sama semua pihak untuk mendorong jumlah investor ritel ini.

Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto kepada wartawan di Kuta, Bali, Jumat (22/2), menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia meyakinkan, selalu di atas 6 persen. Tahun lalu PT Mandiri Sekuritas memperkirakan sekitar 6,3 persen, tahun ini juga diperkirakan 6,3 persen dan tahun 2014 diperkirakan tumbuh 6,6 persen.

Hanya saja, ujar Abiprayadi, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi ini tidak mendorong jumlah investor ritel. ”Jumlah investor ritel hanya 360.000 orang, padahal di India saja sudah 50 juta investor. Jumlah rekening reksa dana di sana 170 juta, sedangkan di Indonesia hanya 450.000 rekening. Masih sangat sedikit,” ujarnya.

Menurut Abiprayadi yang kemarin didampingi Direktur Pelaksana Laksono Widodo dan Helmi I Satriyono, rendahnya jumlah investor ritel ini antara lain karena sedikitnya jumlah perusahaan yang masuk bursa saham (initial public offering/ IPO), semisal badan usaha milik negara (BUMN) yang tadinya ditargetkan dua BUMN ternyata hanya satu. Ini membuat jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya 463 emiten.

”Kondisi ini membuat saham yang ditawarkan tidak banyak, kurang kaya. Kapitalisasi pasar juga rendah. Kalau IPO-nya banyak akan lebih kaya. Akibatnya jumlah investor ritel juga tak bertambah bahkan tergerus,” katanya.

Oleh karena itu, PT Mandiri Sekuritas berniat bekerja sama dengan emiten, BEI, perbankan, dan pihak lainnya untuk mendorong jumlah investor ritel. ”Peran investor ritel harus diperbesar,” ujar Abiprayadi.

Menurut dia, sejauh ini upaya mendorong investor ritel sudah ada, tetapi harus lebih ditingkatkan. Kontribusinya perlu ditambah. Untuk itu harus ada kesinambungan. PT Mandiri Sekuritas akan berbicara dengan perbankan untuk kemungkinan nasabah bank saat membuka rekening sekaligus juga membuka rekening efek, dan tabungan reksa dana, misalnya. Hal ini sudah dilakukan di Korea Selatan guna mendorong semakin banyak investor ritel.

Mandiri Sekuritas sendiri akan menambah cabang dari dua cabang yang ada. (PPG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com