Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksotik Borneo Tampil di Singapura

Kompas.com - 27/02/2013, 10:25 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Indonesia sejak 2008 terus mencatatkan diri sebagai peserta dalam Chingay Parade atau biasa disebut parade jalanan di Singapura yang kali ini menampilkan aneka tarian dan kesenian dalam satu rangkaian yang bertemakan "Eksotik Borneo".

"Keikutsertaan Indonesia berdampak positif dalam merapatkan hubungan dengan Singapura sekaligus turut mempromosikan pariwisata ke masyarakat dunia," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Andri Hadi dalam siaran pers yang diterima Antara, Selasa (26/2/2013).

Dubes Andri menjelaskan Singapura merupakan penyumbang turis terbesar ke Indonesia dan pada 2012 jumlahnya 1,2 juta turis.

Indonesia dalam parade jalanan tersebut menerjunkan 250 penari yang berasal dari Kutai Timur, Sanggar Greget Semarang, Sanggar UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) Purwakarta, Asosiasi Pencak Silat Tradisional Banten Indonesia (APTBI), Nusantara Arts Forum (NAF) serta siswa-siswi Sekolah Indonesia Singapura.

Mereka membawakan tarian tradisonal masing-masing daerahnya yang digabungkan dengan permainan Bola Api yang ditampilkan oleh APTBI, sehingga terlihat berbagai macam keunikan di dalamnya. Permainan bola api ini menampilkan aksi melempar bola, menendang bola, serta sembur api.

Parade Jalanan (Chingay Parade) yang telah berlangsung selama dua hari (22 hingga 23 Februari 2013) di Lintasan Formula Satu, Singapura itu dihadiri tidak kurang dari 300 ribu penonton mancanegara.

Sementara itu, Sekretaris Ketiga Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Singapura, Prairie Maharwati menjelaskan acara parade jalanan itu disiarkan di seluruh dunia dan dibuka oleh Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Sedangkan acara ditutup keesokan harinya oleh Presiden Singapura Tony Tan, dan juga dihadiri Duta Besar RI Andri Hadi beserta Ibu.

KBRI Singapura, kata dia, telah berpartisipasi dalam Chingay Parade sejak tahun 2008, dan menampilkan antara lain Reog Ponorogo, Solo Batik Carnival, Tari Prajuritan dan Sisingaan. "Chingay merupakan tempat yang bagus untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dan meningkatkan komunikasi antar masyarakat," ungkapnya.

Sedangkan peserta dari Singapura sendiri menampilkan sekitar 400 peserta yang tergabung didalam grup kuliner yang di dalamnya terlihat aksi tarian, berselancar menggunakan sepatu roda, dan tentunya memasak. Selain itu terdapat juga tampilan dari ras Melayu, India, dan China. Peserta lainnya yaitu datang dari Jepang, Filipina, Korea Selatan, Malaysia dan Perancis ini dengan jumlah 3.000 peserta. 

 

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com