Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai di Kebayoran Lama Naik Tajam

Kompas.com - 04/03/2013, 21:30 WIB
Fransiskus Pati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga kedelai yang mencapai Rp 8.000 per kilogram menyebabkan tingkat produksi tahu dan tempe berkurang. Bahkan, permintaan tahu dan tempe di pasar cenderung menurun. Informasi tersebut diperoleh Kompas di Pasar Kebayoran Lama Jakarta, Senin (4/3/2013).  

Irwanto (23) salah satu penjual tempe menuturkan, harga kedelai terus meningkat dalam dua bulan terakhir. Harga kedelai pun bervariasi tergantung kualitasnya dengan interval harga antara Rp 7.000-Rp 8.000 per kilogram.  

"Harga kedelai dengan kualitas terbaik pada dua bulan lalu sebesar Rp 6.300 per kilogram. Kenaikan terjadi beberapa kali sebesar Rp 100-Rp 200 per kilogram hingga saat ini," kata Irwanto.  

Irwanto mengakui, dengan kenaikan itu, produktivitas tempe berkurang hingga 50 persen. Biasanya jumlah yang diproduksi setiap hari sebanyak 380 buah menurun hingga 190 buah.        "Kedelai merupakan bahan baku pembuatan tempe yang tidak dapat diganti dengan bahan yang lain.

Untuk 10 kilogram kedelai dapat menghasilkan 19 buah tempe dengan ukuran kira-kira 30 cm x 7 cm x 3 cm yang beratnya 0,8 kilogram," jelas penjual yang sudah berjualan selama empat tahun itu.  

Dia menambahkan, saat ini harga jual tempe dinaikan sebesar Rp 500 menjadi Rp 5.500. Hal ini menyebabkan tingkat permintaan berkurang. "Biasanya paling lama pukul 08.00 sudah terjual habis. Namun, sampai pukul 17.00 pun banyak yang belum terjual habis," terang Irwanto.

Sementara itu, Sumali (60) salah satu penjual tahu mengatakan, produktivitas tahu menurun hingga 50 persen. "Jumlah yang diproduksi setiap hari rata-rata 30 boks tetapi saat ini hanya 15 boks," kata Sumali.                                                               

Untuk memproduksi satu boks yang berukuran kira-kira 70 cm x 35 cm x 20 cm dengan berat bersih yang mencapai 50 kilogram dibutuhkan 10 kilogram kedelai. "Harga jual tahu untuk satu boks adalah Rp 110.000 atau naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya," tutur perjual yang sudah berjualan selama hampir 30 tahun itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com