Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Makanan Menghemat Bawang atau Naikkan Harga

Kompas.com - 13/03/2013, 21:45 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat melonjaknya harga bawang dalam sepekan terakhir, para pedagang makanan terpaksa menaikkan harga jual dagangan mereka. Para pedagang makanan terpaksa menyiasati penggunaan bawang.

Mahalnya harga bawang merah maupun bawang putih itu dirasakan pula oleh Narni, pedagang tongseng di sekitar Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat. Wanita yang sudah 12 tahun berjualan tongseng itu terpaksa membeli bawang seharga Rp 70.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya Narni membeli bawang seharga Rp 25.000 per kilogram.

Biasanya Narni menambahkan bawang goreng pada nasi dan tongseng untuk menambah kelezatan serta daya tarik makanan, tapi kali ini tidak. Narni hanya menggunakan bawang untuk membuat bumbu. "Enggak ada bawang, masak beli bawang sama kaya daging," kata Narni, Rabu (13/3/2013). Harga daging sapi berkisar antara Rp 80.000-Rp 90.000 per kilogram.

Lain halnya dengan Ides, seorang pedagang masakan khas Padang di Jalan Kramat Raya. Karena mahalnya harga bawang, ia memilih menaikkan harga dagangannya. Itu demi mempertahankan jumlah bawang yang ia gunakan untuk membuat bumbu masakan.

"Semua harga pada naik. Nasi tunjang yang tadinya Rp 17.000 sekarang menjadi Rp 23.000. Nasi rendang sekarang jadi Rp 19.000, tadinya Rp 16.000," ujarnya.

Ides mengatakan, sejak harga bawang naik, omset penjualannya menurun sekitar 20 persen. Ides biasa membeli bawang dari pedagang bawang langganannya di Pasar Senen. "Beli dari langganan, saya beli Rp 60.000 per kilonya. Tadinya mah cuma Rp 25.000," keluh Ides.

Dalam sepekan ini harga bawang memang mengalami kenaikan. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai, kenaikan harga ini dipicu oleh adanya pembatasan dalam izin importir. Pembatasan itu membuat bawang yang ada saat ini tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri yang cukup tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com