Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2013, 15:19 WIB

KOMPAS.com -  Dalam lingkup keluarga, ibu berperan untuk "menyehatkan" rumah tangganya, mulai menjaga kebersihan rumah, memerhatikan asupan gizi anggota keluarga, juga mengelola keuangan. Sedangkan di lingkungan sekitar, kaum ibu juga berperan aktif dalam berbagai wadah kegiatan yang bertujuan memajukan kesejahteraan masyarakat seperti organisasi kewanitaan, pelayanan kesehatan, serta dalam komunitas sosial atau  tempat mana pun ia bekerja.

Untuk memfasilitasi kegiatan posistif pemberdayaan perempuan, PT Unilever Tbk membentuk Komunitas Ibu Bercahaya (Bersih, Cermat, Ramah, dan Berdaya). 

"Sebagai perusahaan berbasis consumer goods, kami juga ingin menjadi partner pemerintah untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat yang sehat. Selain itu, kami juga ingin menjadi perusahaan yang bisa memberi dampak positif bagi lingkungan kami. Komunitas ini diharapkan menjadi sebuah gerakan untuk mewujudkan lingkungan rumah dan sekitar tempat tinggal menjadi lebih baik," ungkap Maria Dewantini Dwianto, Corporate Communications Head PT Unilever Indonesia Tbk, di restoran Kembang Goela, Jakarta, Kamis, (14/3/2013) lalu.

Maria menambahkan bahwa komunitas ini merupakan bentuk dukungan Unilever untuk pemberdayaan perempuan dalam menjadi agen perubahan yang mampu menularkan perilaku hidup bersih dan ramah lingkungan untuk sekitarnya. Dalam acara ini pula, Unilever melantik 60 anggota pertamanya yang direkrut dari beragam latar belakang seperti organisasi kesehatan, dan organisasi lingkungan dalam lingkup perumahan di Jakarta.

"Saya tidak menyangka bahwa saya bisa terpilih sebagai salah satu anggotanya. Namun, ketika diajak bergabung saya sungguh tertarik, karena komunitas ini mengajak semua orang untuk lebih peduli dan menciptakan lingkungan sehat," ungkap Aan Rianawati, salah satu anggota Komunitas Ibu Bercahaya kepada Kompas Female.

Berbagai pelatihan tentang lingkungan
Untuk menjalankan tugasnya sebagai kader kebersihan dan kesehatan lingkungan, 60 anggota pertama komunitas ini akan diberi berbagai pelatihan dan pengetahuan seputar kebersihan lingkungan. "Pada pelatihan pertama ini, mereka diberikan bekal mengenai pentingnya pengelolaan air untuk ketersediaan air bersih. Mulai pembuatan biopori, manajemen air kotor, penghematan air, sumur resapan, dan penanaman pohon," tambah Maria.

Proses pelatihan pertama ini akan berlangsung selama empat hari (14-18 Maret 2013). Setiap bulan mereka juga akan mendapatkan pelatihan rutin yang mencakup empat pilar Ibu Bercahaya, yaitu bersih, cermat, ramah, dan berdaya.

Pilar Bersih mendorong para ibu untuk senantiasa untuk berperilaku hidup sehat. Cermat: mendorong para ibu agar menjadi ibu rumah tangga yang cermat, salah satunya dalam hal penggunaan air dengan bijaksana. Ramah: mendorong ibu untuk lebih peduli lingkungan melalui pengelolaan sampah. Berdaya: mendorong para ibu menjadi ibu rumah tangga yang berdaya melalui pembekalan yang berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup keluarga.

Maria mengungkapkan bahwa komunitas ini menargetkan untuk menghasilkan satu juta biopori untuk menghemat satu milyar liter air dalam setahun. Selain itu, dalam perkembangannya, komunitas ini diharapkan bisa menjangkau 10.000 kader ibu bercahaya di seluruh wilayah Indonesia, sehingga akan ada satu juta rumah tangga yang sehat dan bercahaya.

"Pemerintah sangat mendukung terbentuknya komunitas yang meningkatkan self empowerment kita sebagai perempuan. Dan harapannya semoga akan muncul gerakan lain seperti ini untuk mewujudkan pembangunan Indonesia menjadi negeri yang ramah lingkungan," ungkap Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com