Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efisiensi Brutal di Myanmar

Kompas.com - 28/03/2013, 08:32 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Utusan Khusus PBB Vijay Nambiar mengatakan, kerusuhan yang menyasar warga minoritas di Myanmar sejak pekan lalu dilakukan dengan ”efisiensi brutal”. Kerusuhan itu berlanjut hingga Rabu (27/3).

Nambiar, yang baru saja mengunjungi Myanmar dan meninjau lokasi konflik di kota Meiktila, Myanmar tengah, juga mengatakan, ”propaganda hasutan” telah digunakan untuk memicu kerusuhan antara warga mayoritas beragama Buddha dan warga minoritas Muslim di negara itu.

Saat berbicara di markas PBB di Thailand, Nambiar juga mengatakan, berdasarkan kesaksian para korban selamat, para pelaku kerusuhan itu bukan orang-orang setempat.

”Sebagian besar orang yang saya temui mengatakan, serangan-serangan itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak mereka kenali, dan kemungkinan orang-orang itu berasal dari luar daerah itu,” tutur Nambiar, yang sempat mengunjungi tempat perlindungan pengungsi di Meiktila.

Sedikitnya 40 orang ditemukan tewas dan ribuan orang mengungsi setelah gelombang kerusuhan sektarian melanda Myanmar sejak 20 Maret lalu.

Rabu, kerusuhan berdarah kembali terjadi di kota Zeegone, sekitar 10 kilometer dari ibu kota lama Myanmar, Yangon.

Menurut saksi mata dan aparat kepolisian, dalam kerusuhan itu, ratusan orang terlibat aksi pembakaran dan perusakan rumah ibadah serta tempat tinggal warga minoritas.

”Sejumlah polisi menembakkan senjata ke udara untuk membubarkan para perusuh,” ujar salah satu saksi mata yang enggan disebut namanya.

Sebelumnya, Rabu dini hari, sekelompok orang mengamuk dan mencoba merusak tiga rumah serta satu rumah ibadah di Nattalin, sekitar 210 kilometer barat laut Yangon.

Aksi itu berhasil digagalkan oleh tentara yang disiagakan di sana sehingga jatuhnya korban dan perusakan bangunan bisa dicegah.

Aparat keamanan kemudian menerapkan jam malam ketat mulai matahari terbenam hingga terbit di Nattalin dan lima kotapraja di sekitarnya.

Belakangan dikabarkan pula bahwa kerusuhan bergerak semakin mendekati kota Yangon. Dari keterangan sejumlah warga Yangon yang Kompas hubungi, warga memilih berdiam di rumah walaupun Rabu adalah hari libur nasional.

Sejumlah kawasan pertokoan juga diminta tutup paling lambat pukul 21.00. Aparat kepolisian tampak berjaga-jaga, termasuk di kawasan permukiman warga Muslim.

”Dua hari ini sebetulnya hari libur nasional, perayaan Festival Pagoda (Tabaung) dan Hari Angkatan Bersenjata. Namun, orang lebih memilih tinggal di rumah karena khawatir. Sepanjang hari ini, saya lihat banyak bus sepi penumpang,” ujar seorang warga Yangon yang menolak disebutkan identitasnya.

Dia berharap rumor kerusuhan meluas ke Yangon hanya akan menjadi sebatas rumor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com