Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Perlintasan Sebidang Cegah Korban Jiwa

Kompas.com - 05/04/2013, 10:04 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

 

BEKASI, KOMPAS.com-Peristiwa meninggalnya pesepeda motor yang tergilas Kereta Api Senja Utama Solo-Jakarta, Rabu (3/4) lalu, menandakan bahwa pembangunan jembatan layang untuk mengatasi perlintasan sebidang sudah tepat tetapi belum efektif.

Masih ada jalan yang sengaja dibuat untuk melintas sepeda motor dan mobil. Di jalan yang diduga ilegal itu pun akhirnya ada korban jiwa.  

Wakil Kepala Kepolisian Resor Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar memaparkan, korban adalah Rangga Wibowo (19) dan Debi Sunjaya (17), anak kandung anggota Kepolisian Sektor Bekasi Utara Ajun Inspektur Satu Agus Suprianto.

Korban tinggal di Perumahan Wisma Asri, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Rangga adalah siswa kelas 3 SMA sedangkan Debi siswa kelas 3 SMP.

Kakak beradik itu sudah dikebumikan.   Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, Rangga dan Debi berboncengan naik sepeda motor dari barat ke utara.

Korban melewati perlintasan sebidang yang diduga ilegal sebab tiada penjagaan dan pengamanan.

Korban diduga menerobos perlintasan tanpa menyadari bahwa KA Senja Utama mendekat.   Berdasarkan keterangan sejumlah warga yang melihat kecelakaan itu, korban sudah diteriaki dan diperingatkan bahwa ada KA mendekat.

Korban diperingatkan agar tidak melintas. Bisa jadi, peringatan saksi mata tidak terdengar oleh korban. "Keduanya pun tertabrak dan terseret," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bekasi Kota Inspektur Satu Aba Wahid Kei.  

Rangga tewas mengenaskan di tempat. Debi meninggal dunia di RSUD Kota Bekasi saat tim dokter berupaya keras menyelamatkan nyawa remaja ini.

Debi menghembuskan nafas terakhir dengan luka parah. Saat kecelakaan, Debi berjaket cokelat dan bercelana training biru bertuliskan SMA Citra Kencana (Jakarta Selatan).

Diduga SMA Citra Kencana adalah tempat Rangga menempuh pendidikan. Rangga bercelana pendek cokelat dan berkaos hitam. Saat kecelakaan, petugas tidak menemukan identitas korban tetapi akhirnya diketahui bahwa kakak beradik ini anak anggota Polri.  

Perlintasan Sebidang Kementerian Perhubungan pernah melansir data terdapat 509 perlintasan sebidang di Jabodetabek.

Sebanyak 309 adalah perlintasan sebidang resmi terdiri atas 158 lokasi dijaga oleh petugas PT Kereta Api Indonesia (Persero), 28 lokasi dijaga secara swadaya masyarakat, dan 123 lokasi tidak dijaga. Ada 200 perlintasan sebidang ilegal.  

Pengamat perkeretaapian Djoko Setijowarno menyarankan pembangunan jembatan layang, terowongan, rel layang seperti dari Stasiun Manggarai sampai Stasiun Jayakarta, dan rel dalam tanah untuk mengatasi perlintasan sebidang.

Yang efektif ialah rel layang dan rel dalam tanah.   Jembatan layang terbukti kurang efektif dengan contoh kasus kecelakaan di Kranji itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com