Pemerintah Australia Gelar Pameran Pertambangan Ozmine2013

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Australia akan menggelar konferensi dan pameran industri pertambangan Ozmine2013 pada 16-17 April 2013. Pameran itu merupakan peluang sangat baik bagi operator pertambangan lokal untuk memperoleh pengetahuan tentang teknologi dan inovasi pertambangan terkini, langsung dari sumbernya.

"Ozmine merupakan salah satu konferensi dan pameran papan atas Australia di kawasan Asia Tenggara dan merupakan even pertambangan terbesar di dunia yang diorganisir Pemerintah Australia," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, Kamis (11/4/2013), di Jakarta.

Moriarty menjelaskan, sektor pertambangan merupakan tulang punggung perekonomian bagi Indonesia dan Australia, karena sektor ini menciptakan ratusan ribu peluang kerja, menarik investasi langsung asing dan memberi kontribusi miliaran dollar bagi perekonomian negara melalui ekspor mineral, jasa dan teknologi.

Rencananya, lebih dari 100 perusahaan dan organisasi pertambangan Australia akan berpartisipasi dalam konferensi dan pameran Ozmine 2013.

Tahun ini pameran Ozmine2013 akan mempertunjukkan peralatan tambang, teknologi dan layanan termutakhir, serta produk-produk lain dari sektor pertambangan kelas dunia Australia.

Menurut Senior Trade Commissioner Austrade Jakarta Kym Hewett, Ozmine menarik perhatian dari berbagai skala perusahaan-perusahaan Australia yang berminat menciptakan atau memantapkan pijakan bisnisnya di pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat, khususnya di Indonesia.

Sekitar 60 persen dari total 80 eksibitor yang berpartisipasi dalam pameran tahun ini adalah peserta baru, yang membuktikan bahwa terdapat minat tinggi dari perusahaan-perusahaan yang baru berpartisipasi dalam Ozmine2013, dengan kapabilitas bervariasi, mulai dari penyediaan peralatan, operasi pertambangan, konsultasi keselamatan operasi pertambangan, hingga penyedia jasa hukum dan keuangan.

Pihaknya menargetkan, ajang ozmine2013 bisa menarik lebih dari 2.500 pengunjung pameran dan peserta konferensi,t ermasuk pengunjung dari perusahaan-perusahaan pertambangan asal Filipina, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.