Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Tubruk Bisa Jadi Ikon Khas Indonesia

Kompas.com - 18/04/2013, 12:44 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika berbicara teknik meracik kopi, Indonesia mengenal kopi tubruk. "Kita mau kopi tubruk dijadikan ikon khas Indonesia," kata Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Firmansyah Rahim di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Ia menjelaskan, kopi asal Indonesia memang sudah dikenal di dunia, sebut saja kopi luwak sampai kopi arabika dari Toraja ataupun kopi gayo. Namun, saat menyajikan, biasanya diracik menggunakan mesin espresso.

"Orang pikir banyak yang tidak suka kopi tubruk karena banyak ampasnya. Harus dikembangkan bagaimana mengenalkan kopi tubruk ke dunia," katanya.

Selain kopi tubruk, seperti diungkapkan Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Achyaruddin, di beberapa daerah juga memiliki cara tradisional dalam meracik kopi, misalnya di Aceh dan Medan.

"Seperti pembuatan kopi di Aceh. Kopinya ditarik-tarik. Cara bikinnya luar biasa itu," katanya.

Ia ingat saat Indonesia berpartisipasi dalam ajang pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin 2013, stan Malaysia yang berada persis di depan stan Indonesia mampu menarik pengunjung karena atraksi yang mereka lakukan.

"Di stan mereka, mereka tampilkan cara pembuatan teh tarik. Dengan cara ditarik-tarik begitu, orang jadi penasaran dan ramai datang ke stan mereka. Kita ada bagi-bagi minuman kopi di dalam stan kita, tapi disajikan dari mesin, bukan cara tradisional," kata Achyaruddin.

Oleh karena itu, ia berharapa partisipasi Indonesia berikutnya, baik di ITB Berlin maupun di pameran wisata lainnya, dapat menampilkan cara meracik kopi dengan teknik tradisional khas Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com