Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Valas Dalam Jumlah Besar Wajib Ada Jaminan

Kompas.com - 01/05/2013, 16:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia akan mewajibkan adanya jaminan bagi pelaku usaha yang akan membeli valuta asing (valas) dalam jumlah besar untuk memelihara stabilitas nilai rupiah.

Direktur Grup Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah mengatakan kebijakan tersebut sesuai dengan penyempurnaan ketentuan Surat Edaran BI Nomor 10/42/DPD tanggal 27 November 2008 menjadi nomor 15/3/DPM tanggal 28 Februari 2013 tentang Pembelian Valuta Asing (PVA) terhadap rupiah kepada bank.

"Selain untuk stabilisasi Rupiah, penyempurnaan ketentuan ini bertujuan untuk menyetarakan ketentuan pembelian valas terhadap rupiah kepada bank yang telah berlaku selama ini bagi pelaku ekonomi lainnya," kata Difi saat konferensi pers di kantor BI Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Difi menambahkan transaksi pembelian valas terhadap rupiah yang dilakukan oleh pelaku ekonomi--baik secara langsung kepada bank maupun melalui PVA--harus memiliki tujuan penggunaan yang jelas . "Untuk pembelian valas dengan nilai nominal lebih dari 100.000 dollar AS per bulan harus memakai jaminan (underlying)," tambahnya.

Adapun jaminan yang dimaksud antara lain mencakup kegiatan impor, pembayaran jasa, pembayaran utang valas, pembayaran pembelian aset di luar negeri, kegiatan usaha PVA non bank, kegiatan usaha agen perjalanan, penghasilan investasi, pencairan investasi hingga repatriasi modal.

Difi menambahkan bahwa ketentuan ini memang tidak secara langsung membatasi jumlah pembelian valas terhadap rupiah oleh nasabah kepada bank, baik yang dilakukan oleh PVA maupun oleh pelaku ekonomi lainnya. Khusus untuk pembelian valas dengan ekuivalen hingga 100.000 dollar AS per bulan, nasabah bank hanya perlu menyerahkan surat pernyataan terkait pembelian valas itu.

"Bila transaksi valas di atas 100.000 dollar AS harus memenuhi persyaratan underlying transaksi seperti di atas," tambahnya. Hingga akhir tahun, transaksi PVA mencapai Rp 35-40 triliun. Sekitar 70 persen dari volume perdagangan tersebut dikontribusikan dari transaksi di Jakarta, Batam dan Denpasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com