Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen bila Infrastruktur Memadai

Kompas.com - 02/05/2013, 13:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan bahwa pertumbuhan negara ini diperkirakan dapat melebihi tujuh persen setiap tahun bila kondisi infrastruktur diperbaiki dengan memadai.

"Memang sering dikatakan bahwa pertumbuhan Indonesia bisa mencapai enam persen dengan kondisi infrastruktur seperti ini. Apalagi dengan infrastruktur sarana dan prasarananya yang tersedia dengan baik maka bisa lebih dari itu," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto dalam acara Pertemuan Kadin Bidang Infrastruktur dengan para pemimpin redaksi di Jakarta, Kamis.

Menurut Suryo, Indonesia perlu mengatasi ketertinggalan dalam pembangunan infrastruktur dan hal itu dinilai bisa tercapai, misalnya dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Ia berpendapat, Indonesia selama ini dari segi makro memang dinilai baik, tetapi perbaikan di sektor finansial dan perbankan juga dinilai mengabaikan pembangunan infrastruktur yang baik dan memadai.

Salah satu permasalahan infrastruktur, ujar dia, adalah mendapatkan dana khusus untuk pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Suryo menyatakan keheranannya karena dana yang seharusnya untuk pembangunan infrastruktur rata-rata dialokasikan untuk hal lain seperti subsidi BBM. Untuk itu, Ketua Umum Kadin juga menyatakan perlunya membangun bank khusus pembiayaan infrastruktur yang sangat dibutuhkan mengingat proyek infrastruktur pada umumnya dilakukan secara jangka panjang atau lebih dari 10 tahun.

"Bila bank-bank pada saat ini hanya dapat meminjamkan untuk jangka pendek dengan tingkat suku bunga yang tinggi, bagaimana bisa digunakan untuk membangun infrastruktur," ucapnya, mempertanyakan.

Ia juga mengatakan, harus terdapat bank infrastruktur pada saat ini yang dapat menawarkan tingkat suku bunga yang lebih terjangkau sebagai pelopor dari menurunnya tingkat bunga.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur Rachmat Gobel mengatakan, pihaknya telah memiliki berbagai strategi untuk mempercepat infrastruktur Indonesia.

"Kami telah memiliki strategi meski diketahui bahwa tahun ini dan tahun depan, Indonesia akan memasuki memanasnya suhu politik," tutur Rachmat Gobel. Apalagi, ujar dia, pemerintah telah mengatakan bahwa APBN tidak memadai untuk membangun infrastruktur sehingga salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengundang investor dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com