Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Telkom Bangun Sistem Kabel Maluku 6.000 Km

Kompas.com - 27/05/2013, 17:42 WIB
Aswin Rizal Harahap

Penulis

TERNATE, KOMPAS.com -- PT Telekomunikasi Indonesia mempersiapkan pembangunan serat optik Sistem Kabel Maluku sepanjang 6.000 kilometer. Infrastruktur kabel laut yang mulai dibangun di Ternate, Maluku Utara, itu diharapkan meningkatkan ketersediaan layanan broadband wilayah Indonesia timur.

Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya mengemukakan, Sistem Kabel Maluku merupakan bagian dari program pembangunan sistem komunikasi kabel laut wilayah Sulawesi-Maluku-Papua.

Program tersebut juga menjadi kelanjutan dari pembangunan Mega Proyek Palapa Ring dan menjadi salah satu program Telkom dalam mewujudkan Jaringan Digital Indonesia. Sebelumnya, pada tahun 2011, Telkom telah membangun Sistem Kabel Mataram-Kupang.

Menurut Arief, proyek Sistem Kabel Maluku akan memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas layanan data di daerah-daerah yang belum dilayani secara memadai. "Pembangunan infrastruktur broad band akan memperluas cakupan informasi yang diterima masyarakat," ujar Arief, Senin (27/5/2013).

Pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut Sulawesi-Maluku-Papua membentang sepanjang 5.444 km dan Kabel Darat sepanjang 655 km. Desain pembangunan proyek itu terdiri dari tiga jalur utama, yaitu ManadoAmbonFakfakTimika, ManadoSorong Biak-Jayapura, dan Ambon-Kendari.

Ketiga jalur utama itu tersebar pada 13 cabang yang meliputi Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi, dan Kaimana. Dengan mengoptimalkan teknologi Dense Wavelength Division Multi plexing (DWDM), sistem kabel Sulawesi-Maluku-Papua mampu mendukung jaringan hingga kapasitas bandwidth 32 x 100 Gigabytes per serat optik.

Arief menjelaskan, pihaknya menggandeng dua perusahaan asing dalam pembangunan sistem kabel Sulawesi-Maluku-Papua, yaitu Alcatel Submarine Network (ASN) dari Perancis dan NEC Corporation dari Jepang. Proyek jaringan infrastruktur ini kelak akan menghubungkan seluruh Nusantara mulai dari Banda Aceh hingga Papua.

Jaringan digital Indonesia merupakan salah satu inisiatif Telkom dalam mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Telkom siap membangun 15 juta homepass dan 1 juta wifi pada tahun 2015 untuk mewujudkan salah satu pilar utama MP3EI yaitu konektivitas," kata Arief.

Selanjutnya, Telkom akan mendukung hasil pembangunan serat optik tersebut dengan sejumlah program besar lain, seperti IndiSchool, IndiPreneur, IndiFinance, dan IndiHome agar masyarakat kian mudah dalam berkomunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com