Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merambah Pasar China

Kompas.com - 29/05/2013, 02:55 WIB

Indonesia resmi menerima tawaran Pemerintah China untuk menjadi tuan rumah bersama dalam Pameran Usaha Kecil dan Menengah China Internasional (China International Small and Medium Enterprises Fair/CISMEF) ke-10 yang akan digelar akhir September 2013 di Guangzhou, China. Hal ini menandai dimulainya penetrasi pasar produk usaha kecil dan menengah asal Indonesia ke negeri tirai bambu itu.

Sebagai tuan rumah bersama, Indonesia mendapat fasilitas area promosi seluas 2.000 meter persegi yang bisa untuk menampilkan produk unggulan koperasi dan UKM Indonesia. Pemerintah Indonesia juga akan menampilkan pentas seni dan budaya serta prospek investasi di Indonesia termasuk di sektor energi dan sumber daya mineral.

Pada pameran itu, beberapa produk unggulan koperasi dan UKM Indonesia akan dipromosikan. Beberapa produk telah diidentifikasi sebagai produk ekspor atau orientasi ekspor dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu produk kreatif, makanan dan minuman olahan, produk kesehatan, herbal, spa, serta produk perkebunan yaitu kopi dan cokelat.

Kesadaran menggarap pasar China dengan serius tampaknya mulai tumbuh meski terkesan lambat. Saat ini China menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dengan volume transaksi perdagangan terus meningkat. Tahun 2012, volume perdagangan kedua negara mencapai 66,6 miliar dollar AS, tumbuh 6-9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, volume perdagangan Indonesia-China diperkirakan 70 miliar dollar AS. Pemerintah kedua negara menargetkan volume perdagangan Indonesia-China 80 miliar dollar AS tahun 2015.

Ekspansi pasar ke China sudah saatnya menjadi fokus dari Pemerintah Indonesia. Sebagai pusat perdagangan internasional, China dapat menjadi pintu masuk produk-produk UKM Indonesia ke luar negeri. Selain itu, China merupakan pasar potensial bagi produk-produk UKM Indonesia, terutama produk berkualitas meski harganya relatif lebih tinggi dibandingkan produk buatan lokal negara itu.

Saat ini tercatat ada sekitar 55,2 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah. Elemen usaha kecil dan menengah turut memberi kontribusi hampir 60 persen dari total produk domestik bruto nasional, dan penciptaan ribuan lapangan kerja di Tanah Air. Akan tetapi, ternyata akses sektor UKM terhadap lembaga keuangan hanya sekitar 25 persen, dan baru sebagian kecil produk UKM yang bisa menembus pasar di luar negeri.

Salah satu strategi meningkatkan akses pasar produk unggulan UKM Indonesia secara global, memperluas jaringan pemasaran serta kemitraan global, adalah berpartisipasi aktif dalam berbagai pameran dagang skala internasional. Hal ini sekaligus jadi media riset pasar bagi pelaku UKM Indonesia.

Dalam hubungan dagang antara dua negara ini, peran pelaku usaha koperasi dan UKM Indonesia perlu diperkuat untuk merambah pasar mancanegara. Jangan sampai peningkatan volume transaksi perdagangan antara China dan Indonesia hanya menempatkan Indonesia sebagai pasar produk-produk impor dari China. (EVY RACHMAWATI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com