Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Freeport, Benahi Fasilitas Keamanan Tambang!

Kompas.com - 30/05/2013, 05:43 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — PT Freeport Indonesia diminta membenahi keamanan fasilitas tambang mereka, khususnya terowongan yang sudah berusia puluhan tahun. Insiden yang menewaskan 28 orang, Selasa (14/5/2013), tidak boleh terulang.

"Sejak 1998 kami mencatat sejumlah insiden yang merenggut jiwa pekerja (PT Freeport Indonesia)," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Soepraytino, Rabu (29/5/2013). Sebelum runtuhnya terowongan Big Gossan dua pekan silam, insiden terakhir terjadi pada 19 April 2011 di terowongan tambang bawah tanah Deep Ore Zone. Saat itu terowongan runtuh juga dan menewaskan satu pekerja.

"Jadi bagi kami (yang harus segera dibenahi adalah) bagaimana sistem keselamatan kerja itu ke depan bisa lebih baik," tegas Soeprayitno. Ditemui Kompas.com di Media Center PTFI di Hotel Rimba Papua, Rabu (29/5/2013), dia mengatakan bahwa tujuan kunjungan anggota Komisi IX DPR ke lokasi kecelakaan tambang Big Gossan adalah melihat dan mengevaluasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja PT Freeport Indonesia.

Seusai melihat lokasi terowongan Big Gossan yang runtuh di Mil 74 Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua, Soeprayitno mengatakan, komisinya meminta PT Freeport tak lagi meggelar pelatihan di area tambang bawah tanah bila fasilitasnya tak memadai. "Begitu kami sampai di sana (Big Gossan) banyak air dari atas turun ke bawah. Kalau itu berlangsung puluhan tahun, akibatnya air itu bisa melapukkan, bisa membuat korosi," urainya.

Menurut Soeprayitno, seharusnya area pelatihan di bawah tanah dibuat serupa bunker untuk perlindungan. "Ini hanya mengandalkan batuan di atasnya," kecam dia. Padahal curah hujan dan kelembaban tinggi yang berlangsung sekian lama, tegas dia, bisa melapukkan bebatuan yang semula terikat sementasi. "Ini kenapa tiba-tiba (terowongan) ambruk," imbuh dia.

Soeprayitno pun menyesalkan kondisi ruang pelatihan yang kini tertimbun reruntuhan. Selain tak dibangun dalam struktur kuat, kata dia, pemasangan plafon di ruangan itu juga menyulitkan melihat retakan batu yang menjadi atap terowongan.

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, PT Freeport Indonesia memang telah menjalankan Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Bahkan, aku dia, sistem tersebut sudah masuk dalam organisasi perusahaan. Namun, lanjut Soeprayitno, persoalan bukan pada bagaimana pengorganisasiannya, melainkan pada praktik di lapangan.

Terowongan bawah tanah Big Gossan runtuh, Selasa (14/5/2013). Akibatnya, 28 orang tewas dan 10 terluka, dengan evakuasi selama 7 hari. Para korban adalah peserta pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang berada di ruang kelas 11 Quality Management Services Underground. Bobot reruntuhan yang menimpa ruang ini diperkirakan tak kurang dari 500 ton.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

    Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

    Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

    Whats New
    Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

    Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

    Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

    Whats New
    Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

    Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

    Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

    Whats New
    MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

    MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

    Whats New
    Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

    Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

    Whats New
    Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

    Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

    Whats New
    Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

    Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

    Whats New
    Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

    Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

    Whats New
    Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

    Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

    Whats New
    Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

    Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

    Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

    Whats New
    Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

    Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com