Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendali BBM Siap

Kompas.com - 01/06/2013, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Pemasangan alat kendali bahan bakar minyak di semua stasiun pengisian bahan bakar umum di DKI Jakarta dan sekitarnya akan dilaksanakan pertengahan Juni 2013. Hal ini diikuti pemasangan alat pengenal dengan frekuensi radio pada semua kendaraan di wilayah itu.

Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir, dalam acara simulasi penerapan sistem pengendalian BBM bersubsidi, Jumat (31/5), di Jakarta, sistem pengendalian BBM bersubsidi direncanakan akan beroperasi penuh di DKI Jakarta dan sekitar, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, pada Oktober 2013.

Sebelumnya, pemasangan alat kendali atau alat pembaca RFID (radio frequency identification) di semua SPBU di DKI Jakarta akan dilakukan mulai pertengahan Juni dan ditargetkan tuntas dalam waktu dua pekan.

Selanjutnya, pemasangan RFID pada semua kendaraan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur, akan dilakukan secara bertahap mulai Juli nanti. ”Kami menunggu penerbitan aturan pengendalian BBM dari Badan Pengatur Hilir Migas,” ujarnya.

Untuk DKI Jakarta, rencananya RFID akan dipasang pada 10 juta kendaraan bermotor, sedangkan alat kendali akan dipasang di 276 SPBU. Setelah pemasangan pada kendaraan, maka akan ada masa sosialisasi mengenai penerapan sistem itu secara simultan selama tiga bulan sehingga bisa beroperasi penuh di Jakarta pada Oktober nanti. Pola serupa juga akan diterapkan di daerah lain sehingga pertengahan 2014 sistem itu telah diterapkan di semua provinsi.

Pada Agustus, pemasangan alat kendali akan dilakukan di 570 SPBU di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, dibarengi pemasangan RFID pada semua kendaraan di daerah itu.

Secara nasional alat kendali konsumsi BBM ini akan dipasang di 11 juta mobil penumpang, 80 juta motor, 3 juta bus, 6 juta truk, dan 5.027 SPBU di 33 provinsi. Pemasangan alat itu bisa dilakukan di SPBU, mal, terminal, dan instansi pemerintah.

Deputi Dukungan Teknik PT INTI Parwito mengatakan, impor peralatan pengendalian BBM akan dilakukan secara bertahap mulai pertengahan Juni nanti. Sebagian alat kendali itu juga diproduksi di dalam negeri.

”Saat ini, kami telah melakukan survei ke SPBU di Jakarta yang akan dipasang alat kendali berbasis teknologi informasi. Pemasangan kabel sudah dilakukan di sejumlah SPBU,” ujarnya.

Perketat distribusi BBM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com