Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Kredit Melambat

Kompas.com - 14/06/2013, 14:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan hingga April 2013 melambat. Hal ini disebabkan imbas perekonomian global yang sedang lesu.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan hingga April 2013 hanya sebesar 21,9 persen. Nilai tersebut menurun tipis dibandingkan pencapaian pertumbuhan kredit perbankan per Maret 2013 sebesar 22,2 persen.

"Perlambatan kredit perbankan tersebut sebagai imbas perekonomian global yang sedang lesu. Jadi wajar kalau kegiatan ekonominya juga melambat dan kredit juga melambat," kata Perry, Kamis (13/6/2013).

Perry menambahkan, sektor kredit yang mengalami perlambatan antara lain sektor industri, jasa dunia usaha dan listrik. Untuk kredit sektor industri hanya naik 24,8 persen di April 2018, lebih kecil dibanding Maret 2013 sebesar 26,5 persen. Sedangkan kredit sektor jasa dunia usaha hanya naik 16,3 persen per April 2013, turun tipis dibandingkan kredit per Maret 2013 sebesar 18,9 persen. Sementara sektor listrik juga melambat dari semula 4,6 persen menjadi hanya 1,3 persen.

"Untuk pertumbuhan kredit di sektor listrik dalam dua bulan terakhir ini memang rendah," tambahnya.

Namun ternyata, tidak semua sektor kredit mengalami perlambatan. Masih ada sektor kredit seperti pengangkutan yang mengalami kenaikan dari 27,4 persen menjadi 29,9 persen. Kemudian sektor kredit konstruksi umum yang naik 17,6 persen menjadi 19 persen.

"Tapi untuk keseluruhan pertumbuhan kredit tahunan, nanti akan ada revisi Rencana Bisnis Bank (RBB)," tambahnya tanpa mau menjelaskan target kredit industri perbankan secara tahunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com