Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Elpiji 12 Kg Belum Waktunya untuk Naik

Kompas.com - 30/07/2013, 08:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina sebelumnya berkeinginan untuk menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar 10-20 persen selepas Lebaran. Namun, ternyata pemerintah belum merestui keinginan Pertamina tersebut.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, pemerintah belum berniat untuk menaikkan harga elpiji 12 kg tersebut dalam waktu dekat. Pemerintah menganggap masyarakat masih terbebani dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah berlaku sejak akhir Juni lalu.

"Elpiji naik, itu belum waktunya. Itu kan kata Bu Karen (Dirut Pertamina. Harga elpiji belum waktunya dinaikkan. Masyarakat berat, baru habis dinaikkan BBM," kata Jero saat ditemui di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Senin (29/7/2013) malam.

Jero menganggap, dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang sudah mulai berlaku, maka hal ini akan memberi dampak kenaikan inflasi pada harga kebutuhan pokok. Oleh karena itu, pemerintah menganggap kebijakan untuk menaikkan harga elpiji 12 kg belum perlu dilakukan.

"Efek psikologis masih. Apalagi sekarang ada Lebaran, jangan dulu sekarang. Masih ada cara lain untuk mengatasinya," jelasnya.

Sekadar catatan, selama ini harga elpiji 12 Kg dijual Pertamina dengan harga Rp 70.200 per tabung ke agen. Harga gas per kilogramnya dipatok Rp 5.850 per kg, meski harga keekonomian Rp 11.000 per kg.

Bila pola distribusi diubah, untuk daerah yang lokasinya normal, misalnya 30 kilometer, maka paling tidak biaya transportasinya sekitar Rp 12.000, sehingga harga elpiji per tabung menjadi Rp 82.000. Namun, bila lokasinya jauh atau sekitar 500 kilometer, harga elpiji 12 kg bisa mencapai Rp 91.000.

Berdasarkan data Pertamina, harga elpiji 12 kg hanya mengalami kenaikan sebanyak tiga kali pada periode 2005-2012, yakni pada Juli 2008 dari Rp 4.250 per kg menjadi Rp 5.250 per kg, Agustus 2009 naik menjadi Rp 5.750 per kg dan Oktober 2009 naik menjadi Rp 5.850 per kg.

Sementara pada periode 2008 hingga 2012 biaya produksi elpiji 12 kg terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Sejak 2009, Pertamina mengalami kerugian hingga Rp 16 triliun. Adapun tahun ini, diperkirakan Pertamina akan merugi hingga Rp 5 triliun akibat subsidi gas elpiji 12 kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com