Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Penjualan Mobil Murah Dialokasikan ke Daerah

Kompas.com - 19/09/2013, 13:43 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah berencana melakukan alokasi mobil murah ke 33 provinsi agar penjualannya tidak terkonsentrasi di kota-kota besar.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, program mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) diharapkan juga bisa diarahkan untuk pasar ekspor guna memanfaatkan peluang pasar bebas ASEAN 2015.

"Saya mengharapkan itu untuk ekspor. Produksi berbasis di dalam negeri untuk ekspor," kata Hatta di Jakarta, Rabu (18/9/2013) malam.

Hatta meyakini, kebijakan mobil murah yang sudah dirilis ini akan terus dievaluasi, khususnya soal kemungkinan dampak ke kemacetan Ibu Kota.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait, bahkan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait kebijakan mobil murah ini.

"Kalau kebijakan ini gagal, tidak tercapai, ya dievaluasi. Tapi, seharusnya kebijakan ini jangan disikapi negatif," katanya.

Hatta ingin Indonesia bisa menjadi basis produksi untuk mobil murah di kawasan Asia. Hal ini seperti yang pernah dilakukan oleh Thailand. Namun, perusahaan otomotif di Thailand sempat merelokasi pabriknya, salah satunya ke Indonesia karena dampak banjir beberapa waktu lalu.

"Indonesia ini harus dijadikan produk jasa untuk ekspor, seperti Thailand. Indonesia harus merebut itu," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengemukakan, pihaknya akan lebih berhati-hati dalam mengimplementasikan program LCGC atau mobil murah ramah lingkungan itu. Menperin berjanji akan mengajak bicara para produsen LCGC untuk mengatur distribusi mobil agar nantinya penjualan mobil murah itu tidak terkonsentrasi di provinsi tertentu saja.

"Saya mau bicara dengan mereka (produsen) soal penjatahan tiap wilayah. Saya mau ngomong sebagai teman saja. Itu kan (distribusi) bebas sebenarnya. Kalau dari 33 provinsi, katakanlah 10 kota ada traffic jam, yang lain kan tidak (macet)," ucap Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com