Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APEC Bantu Pemulihan Ekonomi Global

Kompas.com - 06/10/2013, 10:36 WIB
Didik Purwanto

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pertemuan petinggi negara dan petinggi perusahaan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperations (APEC) di Bali ini diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi global. Namun untuk bisa mencapai tujuan tersebut, masing-masing negara harus mempromosikan pertumbuhan ekonominya.

"APEC ini merupakan posisi ideal untuk membantu pemulihan ekonomi global. Makanya negara-negara anggota APEC ini melalui ukuran individu ataupun kolektif ini harus memberi ekstra usaha untuk mempromosikan pertumbuhan ekonominya," kata Presiden saat membuka APEC CEO Summit "Reshaping Global Priorities The View from Modern Indonesia" di Bali International Convention Center, Minggu (6/10/2013).

Ada tujuh macam indikator bagi negara-negara APEC untuk bisa saling membantu pemulihan ekonomi negaranya. Harapannya, dengan kondisi indikator tersebut, pemerintah dari negara lain bisa saling menghormati kebijakan yang dikeluarkan.

Pertama, Indonesia menerapkan kebijakan proteksi terhadap barang-barang asing dan melanjutkan kebijakan perdagangan bebas. Hal ini untuk melindungi masyarakat domestik. Pemerintah Indonesia, misalnya, juga menjaga perdagangan tidak hanya lebih kuat, tapi juga lebih seimbang, antara ekspor dan impornya.

Kedua, pemerintah tetap fokus untuk meningkatkan pertumbuhan dengan cara menciptakan lapangan kerja. Caranya dengan meningkatkan portofolio investasi baik asing maupun domestik ke dalam negeri. "Hal ini juga menjadi peluang bagi investor asing dalam melihat potensi masyarakat kelas menengah kita yang besar," tambahnya.

Ketiga, pemerintah berkomitmen untuk membangun infrastruktur dalam menjaga konektivitas antarpulau. Hal ini akan memfasilitasi perdagangan dan investasi serta menciptakan lapangan kerja baru.

Pemerintah juga berkomitmen untuk memberi biaya yang murah, mudah dan lebih cepat dalam berinvestasi lintas negara. Presiden bahkan juga mengundang investor asing untuk masuk dalam proyek infrastruktur ini.

Kelima, pemerintah Indonesia dan negara-negara APEC bersepakat untuk saling menjaga stabilitas keuangan antarnegara, termasuk dalam hal perdagangan dan investasi. "Negara-negara APEC ini dapat saling membantu stabilisasi pasar keuangan global melalui pertemuan bilateral ataupun melalui fasilitas pembiayaan," tambahnya.

Keenam, pemerintah akan menyediakan dana perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan mewujudkan inklusi keuangan demi kemakmuran bersama.

Ketujuh, negara-negara anggota APEC ini bisa mencapai tujuan tersebut jika adanya saling konsultasi kebijakan dan saling berkoordinasi tentang aturan yang ada antarnegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com