Dollar AS tertahan mendekati level terendah delapan bulan terakhir terhadap beberapa mata uang utama pada Selasa (8/10/2013), seiring anggota parlemen AS berjuang mencari solusi untuk anggaran negara dan masalah utang yang berpotensi memicu gagal bayar.
Kongres juga harus menyetujui kenaikan plafon utang AS sebelum 17 Oktober 2013, yang menjadi tenggat waktu jatuh tempo pembayaran surat utang pemerintah.
Riset Monex Investindo Futures memroyeksikan fokus pasar hari ini akan tertuju pula pada rilis minutes rapat kebijakan Federal Reserve bulan lalu. Rapat tersebut secara mengejutkan memutuskan menunda pengurangan kucuran stimulus 85 miliar dollar AS per bulan yang mereka alokasikan untuk pembelian obligasi pemerintah.
Namun, Riset Trust Securities menyatakan, walau terdapat sentimen positif dari pernyataan BI bahwa pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun dapat naik 20 persen dan penilaian BPS bahwa inflasi di bulan-bulan mendatang hingga akhir tahun akan kembali normal, tidak membuat laju rupiah kian membaik.
Apalagi dengan rilis bertahannya BI rate di level 7,25 persen dianggap kurang memberikan amunisi bagi rupiah sehingga berpotensi kembali bergerak melemah. Akan tetapi, di sisi lain keputusan bertahannya BI rate tersebut juga dibaca BI menilai tekanan pada makroekonomi Indonesia perlahan berkurang. Hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah.
Diperkirakan, rupiah akan berada sedikit di bawah resisten di Rp 11.527 per dollar AS. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 11.556-11.530 per dollar AS dalam kurs tengah Bank Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.